- AP Photo/Al-Jazeera
VIVAnews - Indonesia menerapkan Siaga I pasca-tewasnya gembong teroris kelas wahid dunia, Osama bin Laden di Pakistan. Namun, pengamat intelijen Soeripto menilai Indonesia seharusnya tidak perlu khawatir adanya aksi balas dendam dari kelompok Al Qaeda.
"Kalaupun ada dampak dari tewasnya Osama, bukan di sini (Indonesia). Balas dendamnya justru ke negara Amerika sendiri," kata Soeripto yang juga mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) itu di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu, 4 Mei 2011.
Menurutnya, ada atau tidak serangan balasan tidak akan jadi masalah buat Indonesia jika keamanan bertindak profesional dan melakukan pembenahan khususnya pada sektor intelijen. Masalah baru muncul jika intelijen sudah kewalahan dalam hadapi aksi teroris biasa.
Selain itu, dia menilai prinsip terorisme ala Osama bin Laden berbeda dengan yang terjadi di Indonesia. Menurutnya gerakan teroris Indonesia punya ciri sendiri. "Tidak murni sebagai teroris. Seringkali rekayasa," kata dia. Artinya teroris bisa dibuat oleh pihak-pihak yang menginginkan terciptanya ancaman. Kemudian, pelaku membuatlah situasi seolah-olah terorisme di Indonesia selalu marak. "Jadi bukan teroris murni." (adi)
Pengakuan Jay Izdes, Bukti Sosok Ini Bukan Pemain Sembarangan di Timnas Indonesia
Dua pertandingan bersama Timnas Indonesia, sudah cukup bagi Jay Idzes mengetahui sosok ini bukan pemain sembarangan di Timnas Indonesia. Siapa dia?
