- Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews - Tujuh tahun ke depan, penyakit non infeksi akan menjadi ancaman besar bagi Indonesia. Penyakit ini utamanya akan menyasar masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta pemerintah segera merealisasikan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)untuk mengantisipasi kemampuan masyarakat bawah dalam membiayai kesehatannya.
"Dengan demikian ada subsidi antara mereka yang mampu kepada mereka yang tidak mampu, mereka yang sangat tidak mampu akan dibayar negara," ujar Dewan Pakar IDI, Prof. Dr. Razak Thaha, usai bertemu dengan Wakil Presiden Boediono di Istana Wapres, Jakarta, Kamis 5 Mei 2011.
Dalam pertemuan dengan Wapres, pengurus pusat IDI menjabarkan mengenai potensi masalah kesehatan yang akan melanda Indonesia. Dalam penjelasannya kepada Boediono, untuk membentengi masyarakat dari berbagai masalah kesehatan, diperlukan langkah antisipasi dan penyelesaian. Salah satunya dengan mengimplementasikan SJSN.
"Kalau tidak, maka negara akan habis biayanya hanya membayar mereka yang miskin, jadi salah satu keinginan IDI adalah mendorong agar SJSN segera dilaksanakan," katanya.
Kaitannya dengan itu, IDI juga punya meminta kepada semua pihak yang berkaitan agar secepatnya merealisasikan RUU BPJS agar menjadi kenyataan.
Menanggapi permintaan IDI terkait dorongan untuk merealisasikan SJSN, Wakil Presiden Boediono belum bisa memberikan jawabannya.
"Tanggapan Wapres dalam hal ini, pemerintah terus berupaya untuk hal itu tetap melakukannya dengan satu kehati-hatian. Untuk mendapatkan sistem yang terbaik, beliau belum bisa menjanjikan secepatnya, tetapi ada upaya dan sepakat apa yang menjadi pemikiran dari IDI," kata Ketua Umum IDI Prijo Sidipratomo.
Pemain Korea Selatan Puji Timnas Indonesia U-23
Timnas Indonesia U-23 dan Korea Selatan akan berhadapan di babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Jelang laga itu, pemain Korea Selatan memberikan pujian.
