- VivaNews/ Nurlis Meuko
VIVAnews -- Jawa Barat diyakini sebagai pusat Negara Islam Indonesia. Dulu, Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo memproklamirkan pusat NII di Tasikmalaya dan kini sejumlah orang meyakini bahwa Pesantren Al Zaiytun di Indramayu adalah markas pusat NII, meski Panji Gumilang rajin membantah soal ini.
Sesungguhnya banyak pihak di Jawa Barat, terutama kalangan agamawan, yang bisa diandalkan bekerjasama guna menghadang gerak maju jaringan aktivis NII itu. Mudahnya kerjasama dengan tokoh agama di sana, dikisahkan oleh Susno Duadji, Mantan Kapolda Jawa Barat, yang pernah menjadi Kabareskrim dan kini menjadi tersangka kasus korupsi.
"Di Jawa Barat kami berkerjasama dengan MUI (Majelis Ulama Indonesia) dan tokoh masyarakat," kata Susno saat menghadiri pelantikan Kapolda Jawa Barat baru di Mabes Polri, Senin, 9 Mei 2011.
Selama menjadi Kapolda, kata Susno, banyak informasi soal jaringan ini yang dipasok oleh warga masyarakat. "Ya soal jaringan mereka, siapa yang sadar, dan belum sadar. Semua informasi itu mauk ke kami. Tapi sekarang kan sudah ditangani oleh Mabes ya," tambah dia.
Susno mengaku bahwa selama menjadi Kapolda, kepolisian mampu menjalin hubungan yang baik dengan semua stakeholder sehingga tidak ada kendala dan kesulitan dalam menangani organisasi-organisasi khususnya yang berbasis agama.
Apakah di masa kepemimpinannya, ada yang melaporkan Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang ke polisi. "Belum ada, tapi waktu ada yang divonis karena makar," jawab Susno.
Saat ini persoalan NII sudah masuk ranah hukum. Adalah mantan Menteri Peningkatan Produksi Pangan NII Komandemen Wilayah 9 (NII KW9), Imam Supriyanto yang melaporkan pimpinan pesantren Al-Zaytun -- yang diduga markas NII -- Panji Gumilang ke Mabes Polri. Atas kasus penipuan.
Tak hanya itu, Imam juga berniat melaporkan pria yang memiliki nama alias Abu Maarik itu dengan tuduhan makar. Lalu kapan laporan makar diajukan? "Untuk pelaporan makar perlu waktu, tinggal menunggu keberanian pihak kepolisian saja," kata Imam saat dihubungi VIVAnews.com, Minggu 8 Mei 2011.