- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews- Markas Besar Kepolisian menegaskan bahwa aksi terorisme di Indonesia memiliki kesamaan ideologi sehingga ada kesamaan pola tindakan meski pelaku tidak saling kenal.
"Apa yang membuat sama? Ideologinya yang sama yaitu ideologi kekerasan. Jadi itu membuat mereka seperti kenal padahal tidak kenal, jadi mereka pola tindaknya ada kesamaan," ungkap Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Boy Rafli Amar, di sela-sela pelantikan Kapolda Jawa Barat di Mabes Polri, Senin 9 Mei 2011.
Menurutnya, keterkaitan pelaku teroris satu sama lain merupakan ciri dari ideologi yang dianutnya. Dia mencontohkan keterkaitan bom Cirebon dan Klaten. Ditemukan hubungan secara tidak langsung ternyata mereka bertemu dengan kelompok yang sudah ditangkap polisi sebelumnya.
Meski begitu, untuk kasus Bom Cirebon, Polisi menyatakan motifnya adalah sakit hati dengan kepolisian karena temannya ditangkap. Disamping itu pelaku juga tidak harus merekrut anggota, namun bisa inisiatif secara bersama-sama untuk merencanakan aksi.
"Kompak sama-sama bisa, tidak harus merekrut. Tapi apa ada pihak lain yang berperan lebih jauh kita perlu selidiki lebih jauh," tambahnya. (umi)