Mantan Menteri NII: Selamatkan Al Zaytun

Imam Supriyanto Mantan Menteri Peningkatan Produksi NII
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Kunjungan Menteri Agama, Suryadharma Ali, ke Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, disambut baik mantan Menteri Peningkatan Produksi NII, Imam Supriyanto.

"Dengan kunjungan menteri agama, dengan keinginan pemerintah menyelamatkan lembaga pendidikan, saya justru bergembira," kata Imam saat dihubungi VIVAnews.com, Rabu 11 Mei 2011.

Imam menjelaskan, tidak ada NII di Al Zaytun. Pesantren itu adalah lembaga pendidikan yang netral dan sesuai aturan formal. Tak ada materi NII yang diajarkan, kalaupun ada hanya nilai-nilainya. "Saya sudah bilang lembaganya tak masalah, bukan Al Zaytun yang dipermasalahkan, tapi pihak-pihak yang bersembunyi di balik itu," kata dia.

Imam justru berpendapat, pesantren megah itu dan murid-muridnya harus diselamatkan. "Karena saya tahu perasaan orang tua murid, karyawan yang dapat nafkah dari sana," kata dia.

Dia menegaskan, upaya membongkar borok NII bukan untuk menyerang Al Zaytun. Namun, memperkarakan oknum Panji Gumilang, yang kebetulan pimpinan pesantren itu. "Kalau [dia] perlu dana, lakukan dengan  cara-cara arif yang tidak mengganggu kehidupan sosial," kata dia.

Imam menambahkan sumber daya Al Zaytun mampu untuk melakukannya. "Saya dulu kan pegang kegiatan pertanian, peternakan. Sapi, misalnya, tingkat keberhasilan di Al Zaytun di atas rata-rata."

AHY Ogah Bebankan Prabowo soal Jatah Menteri Buat Demokrat

Bisa menghasilkan sapi unggul yang nilainya bisa Rp100 juta saat berusia satu tahun. Sperma sapi yang dihasilkan berharga sampai US$500. "Banyak cara sebetulnya, cuma manajemennya bermasalah."

Dijelaskan Imam apa yang dia lakukan dengan melaporkan perbuatan Panji Gumilang ke polisi bukan karena ingin mendiskreditkan Al Zaytun. "Sekolahnya saya ikut membangun, masa saya hancurkan. Saya bukannya dendam, kalau Panji Gumilang mau diajak biaca, bisa menerima masukan, tidak seperti ini jadinya," tambah Imam.

Setelah kunjungan Menteri Agama ke Al Zaytun, lanjut dia, Kementerian Agama dikabarkan akan membentuk tim investigasi. "Saya sudah janji dengan mereka, memberikan kontribusi berupa data dan bukti."

Sebaliknya, jika tujuan Menteri Agama datang untuk mencari keterkaitan NII di Al Zaytun, Imam menilai itu hal yang sia-sia. "Mana ada gerakan di permukaan. Strategi NII ada di atas ada di bawah, yang di atas ada ormas, parpol, pendidikan. Yang di bawah punya struktur sendiri. Tidak mungkin kelihatan, apalagi sekarang saya bicara blak-blakan."

Sebelumnya, Menteri Agama mengaku sulit mengaitkan pondok pesantren itu dengan paham radikal dan keras, termasuk gerakan Negara Islam Indonesia (NII).

"Karena pendidikan di sini mengaitkan realitas kehidupan, di mana ada proses ekonomi yang terjadi. Mulai dari produksi, pengolahan, hingga penjualan," jelas Suryadharma di sela kunjungannya ke Pondok Pesantren Al Zaytun, Rabu 11 Mei 2011.

Hasil penelitian Kementerian Agama, kata dia, "Tidak ada kaitan Al Zaytun dengan NII. Jadi, ini bukan berarti membantah."

 

Davina Karamoy Saat Promo film Jin dan Jun di Kantor Viva.co.id

Usai Memilih Mualaf, Davina Karamoy Belum Siap Kenakan Hijab

Davina Karamoy mengungkapkan bahwa dia belum merasa mantap untuk mengenakan hijab, meskipun dia sudah menjadi mualaf sejak masa SMA, tapi belum memilih berhijab.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024