- Vivanews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Tiga belas tahun yang lalu, tepatnya pada 12 Mei 1998, sebuah peristiwa kelam mewarnai sejarah perjalanan Indonesia: Tragedi Trisakti.
Aksi demo menuntut Presiden Soeharto mundur berubah menjadi kisruh. Aparat keamanan memukul mundur mahasiswa hingga ke kampus Universitas Trisakti. Empat mahasiswa tewas tertembus peluru.
Mereka adalah Elang Mulia Lemana (jurusan Arsitektur angkatan 1996), Hafidin Royan (jurusan Teknik Sipil angkatan 1996), Hendriawan (jurusan Manajemen angkatan 1996), dan Heri Hartanto (jurusan Teknik Mesin angkatan 1996). Era reformasi Indonesia terwujud, salah satunya melalui darah mereka yang tumpah saat itu.
Hari ini, 12 Mei 2011, Universitas Trisakti menggelar upacara peringatan tragedi tersebut. Upacara ini rutin dilaksanakan tiap tahun oleh seluruh civitas akademika, dari rektor, pengajar, mahasiswa, juga keluarga korban.
"Upacara peringatan Trisakti setiap tahunnya diperingati untuk mengenang jasa para mahasiswa Trisakti yang 13 tahun lalu melakukan perjuangan menuntut Presiden Soeharto turun dari jabatannya. Terutama mereka yang gugur terkena tembakan aparat keamanan" ujar Rektor Universitas Trisakti, Thoby Muhlis yang bertindak sebagai pemimpin upacara.
Upacara berlangsung khidmat dan haru. Setelah itu, dilakukan acara tabur bunga di Tugu Tragedi 12 Mei yang merupakan simbol tertembaknya para mahasiswa.
"Para mahasiswa yang telah gugur adalah pahlawan. Yang terpenting pada momentum ini kita mampu membangkitkan semangat kebersamaan gotong royong untuk membangun bangsa Indonesia yang lebih baik," tambahnya.
Meski jelas ada korban nyawa yang timbul dari peristiwa penembakan di Trisakti, kasus ini masih misteri, tak pernah terungkap siapa pelaku dan dalang yang bertanggung jawab.
Gugat Cerai Teuku Ryan, Berapa Nominal Nafkah Anak yang Diajukan Ria Ricis?
Terkait nominal nafkah yang diminta Ria Ricis kepada Teuku Ryan untuk buah hati, Ria Ricis sudah menyampaikan hal itu ke majelis hakim.
