MUI Pertanyakan Menteri Agama Soal Al Zaytun

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) H.A. Amidhan
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVAnews - Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Menteri Agama Suryadharma Ali berbeda pendapat soal dugaan keterkaitan Pondok Pesantren Al Zaytun dengan gerakan Negara Islam Indonesia (NII).

"Hasil penelitian kami, di sana [Al Zaytun] ada lingkaran dalam dan ada lingkaran luar. Kalau hanya kesana bertamu, yang menerima hanya dari lingkaran luar," kata Ketua MUI Amidhan, Kamis, 12 Mei 2011.

Amidhan menjelaskan, pada hasil penelitian yang dilakukan oleh MUI ada kaitannya antara Al Zaytun dengan NII. Dari hasil penelitian itu, ada tiga kesimpulan; keterkaitan itu bersifat historis, finansial, dan kepemimpinan.

Sebelumnya, Menteri Agama kemarin menegaskan, sulit mengaitkan pondok pesantren itu dengan paham radikal dan keras, termasuk gerakan Negara Islam Indonesia (NII).

"Karena pendidikan di sini mengaitkan realitas kehidupan, di mana ada proses ekonomi yang terjadi. Mulai dari produksi, pengolahan, hingga penjualan," jelas Suryadharma di sela kunjungannya ke Pondok Pesantren Al Zaytun. 

AHY Ogah Bebankan Prabowo soal Jatah Menteri Buat Demokrat

Kunjungan formal itulah yang disayangkan oleh MUI. Sebab, Kementerian Agama tidak bisa membuktikan ada keterkaitan antara Al Zaytun dengan NII atau tidak hanya dengan kunjungan formal.

"Kalau kunjungan seperti itu sudah pasti tidak ada masalah. Kalau hanya sekedar menyelamatkan Al Zaytun tidak ada masalah. Namun untuk mengatakan tidak ada kaitannya dengan NII, itu kesimpulan sederhana," jelas Amidhan.

Justru, menurutnya, kunjungan Menteri Agama ke pondok pesantren itu hanya sekedar menjadi ajang promosi pondok pesantren yang berada di Indramayu, Jawa Barat tersebut. "Malah menjadi ajang promosi dan hanya sekedar pencitraan saja. Saya sampai sekarang tidak tahu alasannya apa Menteri Agama menyimpulkan seperti itu," terangnya.

Davina Karamoy Saat Promo film Jin dan Jun di Kantor Viva.co.id

Usai Memilih Mualaf, Davina Karamoy Belum Siap Kenakan Hijab

Davina Karamoy mengungkapkan bahwa dia belum merasa mantap untuk mengenakan hijab, meskipun dia sudah menjadi mualaf sejak masa SMA, tapi belum memilih berhijab.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024