- VIVAnews/ Fajar Sodiq
VIVAnews -- Sebuah acara kontroversial digagas oleh seorang konsultan di bidang perminyakan, Unggun Dahana. Unggun dan beberapa temannya berencana menggelar upacara perayaan kemerdekaan Israel di Jakarta.
Kepada VIVAnews.com, Unggun mengatakan acara ini diadakan untuk menghormati Israel sebagai sebuah negara. "Ini sesuai dengan proklamasi kita untuk menghormati kedaulatan negara lain, termasuk Israel," kata Unggun Dahana, Kamis 12 Mei 2011.
Menurut konsultan perminyakan itu, kegiatan ini digagas sesuai dengan keyakinannya. "Saya ini penganut Kristiani. Saya diajarkan tentang kesamaan," kata dia.
Unggun dan sekitar sepuluh temannya akan menggelar upacara itu di sebuah lokasi di Jakarta Selatan pada hari Sabtu 14 Mei mendatang. "Ini acaranya disusun mendadak. Jadi belum mendapat lokasi," kata dia.
Upacara itu, lanjut dia, dirancang dengan konsep yang sederhana. Unggun dan teman-temannya akan mengibarkan bendera Indonesia dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya terlebih dahulu. "Setelah itu, kami mengibarkan bendera Israel," kata dia.
"Sebagai warga negara yang taat hukum dan undang-undang, saya tetap mengibarkan bendera merah putih dan menyanyikan Indonesia Raya."
Dia mengaku semula tak menyangka rencana sederhananya itu akan menimbulkan kontroversi. Menurut dia, gagasan itu tak bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945. "Kontroversi ini di luar dugaan saya. Saya hanya berencana acaranya kecil-kecilan," kata dia.
Lantas, jika acara yang dia gagas itu tetap mengundang kontroversi, apakah tetap dilanjutkan? "Akan tetap kami lanjutkan meskipun ada yang menentang," tutur alumni Institut Sepuluh November Surabaya (ITS) ini.
"Kegiatan saya ini dilindungi oleh Pasal 28 UUD 1945. Kebebasan menyatakan pendapat kan dilindungi oleh negara." (eh)