- Antara/Hasan Sakri Ghozali
VIVAnews - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat dari Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Ajun Komisaris Besar Jihartono, mengakui seorang pedagang angkringan Nur Iman turut tewas dalam penggerebekan teroris di Sukoharjo, Jawa Tengah dini hari tadi. Nur Iman diduga terkena peluru saat bersih-bersih hendak menutup angkringannya sekitar pukul 01.00, Sabtu 14 Mei 2011 itu.
Namun, Jihartono meminta media tidak salah paham atas peristiwa itu. "Tolong jangan dimaknai salah sasaran," kata Jihartono saat dihubungi VIVAnews, Sabtu 14 Mei 2011.
Jihartono menjelaskan, pedagang angkringan itu tewas saat terjadi pengejaran atas dua terduga teroris, Sigit dan Hendro. Kemudian salah satu dari Sigit dan Hendro itu sempat membalik badan dan menembak ke arah polisi.
"Kedua tersangka menembak membabi buta. Ada perlawanan dari tersangka, menembak dengan senjata api," katanya.
Polisi mengambil tindakan. Namun salah satu tembakan mengenai Nur Iman yang sehari-hari pekerjaannya hanya berjualan angkringan untuk menghidupi istri dan dua anaknya.
Setelah peristiwa dini hari itu, polisi kemudian menjemput istri Nur Iman, Waliyem, dan dua anaknya, Ririn dan Rizki, untuk dibawa bersama jenazah. Jenazah Nur Iman dan dua terduga teroris lain dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Muhono, keponakan Nur Iman, menyatakan keluarganya tidak menerima kematian Nur Iman. "Almarhum tidak ada sangkut paut dengan kedua terduga. Nur Iman hanyalah pedagang angkringan," katanya ditemui di lokasi kejadian.
Muhono sendiri sudah mendatangi Kepolisian Sektor Grogol menanyakan perihal kematian Nur Iman. Namun belum ada jawaban resmi perihal kematian Pengurus RT II RW III, Kampung Dukuh, Sanggrahan, Grogol, itu.
Lokasi gerobak angkringan Muhono sendiri 75 meter dari lokasi dua terduga teroris ditembak. Bekas tembakan tampak terlihat di gerobak angkringan, ada satu sachet susu jualan Nur Iman yang berlubang terkena tembakan.
Laporan Fajar Sodiq dan Erick Tanjung | Sukoharjo dan Yogyakarta
Iran Tutup Fasilitas Nuklir, PBB Duga Peristiwa Menyeramkan Ini Bakal Terjadi
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengumumkan bahwa Iran telah menutup sementara fasilitas nuklirnya. Langkah ini diambil sebagai langkah keamanan setelah serangan
