- Martuji | Surabaya
VIVAnews - Kepada Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam, mengatakan tersangka teroris yang tertangkap Sabtu dini hari memiliki daftar orang untuk diperas. Dana hasil pemerasan inilah yang dipakai untuk melakukan serangkaian aksi teror di beberapa daerah.
Dokumen berisi daftar nama itu, kata Anton, ditemukan di rumah Sigit Qurdowi. "Ada daftar nama orang untuk diminta sumbangan di daerah Jawa Tengah," kata Anton di Mabes Polri Jakarta Sabtu, 14 Mei 2011.
Korban pemerasan itu di antaranya pengusaha-pengusaha dan kelompok hiburan terutama di daerah Solo dan Klaten. Anton juga mengatakan, bagi orang yang tidak mau menyumbang maka akan tempat hiburan atau usaha mereka akan dirusak. Namun bagi yang mau menyumbang akan aman.
"Inilah yang membuat masyarakat resah," kata dia.
Anton mengaku, dari hasil temuannya tersebut kepolisian tengah mengkalkulasi berapa jumlah dana yang mereka peroleh. Polisi menghimbau bagi warga yang pernah diperas diminta untuk melapor kepada polisi. (eh)
AHY Wanti-wanti Prabowo Usai Bertemu Cak Imin
Ketua Umum Partai Demokrat AHY merespons pertemuan Prabowo Subianto dengan Cak Imin di kantor DPP PKB, Rabu. AHY memberikan peringatan ke Prabowo
