- Antara/ Dhoni Setiawan
VIVAnews - Kepolisian kembali membekuk kawanan terduga kasus teroris di Jawa Tengah. Kali ini, kepolisian menangkap pria yang diduga sebagai tangan kanan Sigit Hermawan Wijayanto atau Sigit Qurdowi yang merupakan Amir atau kepala jaringan Tim Hisbah dan diduga menjadi pemasok senjata dan bahan pembuatan bom ke jaringan Cirebon.
"JM bisa jadi orang kepercayaan Sigit," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Amar, saat dihubungi VIVAnews.com, Rabu 18 Mei 2011.
Menurut Boy, penangkapan JM dilakukan di Jalan Adisumarmo, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, kemarin. JM diduga kuat terlibat jaringan Sigit Qurdowi dan ledakan bom bunuh diri di Markas Polresta Cirebon.
Apa peran JM yang disebut-sebut sebagai tangan kanan Sigit? "Dia menerima peluru yang diberikan Dody (pengawal Sigit yang tewas)," kata Boy. Dody juga berperan sebagai kurir pembawa peluru yang diberikan Musola, salah satu terduga teroris yang dibekuk di Cirebon, Jawa Barat.
Pengembangan penyidikan ini terkait distribusi peluru yang ditemukan di beberapa lokasi penggeledahan. Polisi, kata Boy, masih menelusuri dari mana sumber peluru-peluru itu berasal. "Apakah ini jual beli atau apa. Itu yang akan kami ungkap," ujar dia.
Sigit Qurdowi sendiri tewas dalam penggerebekan di Sukoharjo, Jawa Tengah, pekan lalu. Sigit tewas bersama Hendro Yunianto dalam penyergapan yang dilakukan Detasemen Khusus 88 Anti-Teror.
Polisi juga menggeledah kediaman orangtua Sigit di Jalan Arjuna, Potrojayan, Serengan Solo, Jawa Tengah. Dari hasil penggeledahan, polisi menemukan sejumlah barang-barang, termasuk 15 keping VCD porno.
"Ada juga buku-buku jihad 91 buah, pakaian-pakaian jihad 36 potong, celana 3/4 sebanyak 5 potong, pupuk organik 8 kg, arang 2 kg, plat nomor sepeda motor, Matras satu gulung, 2 buah rompi," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Anton Bahrul Alam di Jakarta, Senin, 16 Mei 2011. (umi)