- Antara/ Dhoni Setiawan
VIVAnews - Mabes Polri merampungkan tes DNA atas dua jasad tersangka teroris yang tewas dalam penggerebekan di Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah, siang tadi.
Berdasarkan hasil tes ini, Kepala Pusat Penerangan Umum Boy Rafli Amar mengatakan, kedua jasad tersebut 100 persen Sigit Qurdowi dan Hendro Yunanto.
Boy menambahkan tes DNA itu dilakukan sebagai upaya pembuktian jati diri kedua tersangka teroris yang melakukan serangan ke petugas.
Sebelumnya, Mabes Polri telah dilakukan pengambilan sampel darah dari orangtua Sigit Qurdowi yaitu Endang Heri Wilasti dan R Wiharto dan orangtua Hendro Yunanto yaitu Marinem dan Manto Sumarto pada 16 Mei 2011.
"Dalam proses pemeriksaan yang dilakukan oleh tim ahli Pusdokes Polri, prosesnya berjalan 3 hari. Kesimpulannya mayat Sigit melalui hasil tes DNA dapat dibuktikan secara ilmiah adalah anak dari Endang dan Wiharto, sedangkan jenazah Hendro dapat dibuktikan secara genetik yang bersangkutan adalah anak dari Marinem dan Manto Sunanto," kata Boy di Mabes Polri, Rabu 18 Mei 2011.
Boy menambahkan, pihak keluarga dapat mengambil jenazah kedua tersangka teroris di Rumah Sakit Bayangkara, Jawa Tengah. "Kami beri kesempatan kepada keluarga untuk memperlancar pengambilan jenazah."
Seperti diberitakan sebelumnya, Datasemen Khusus (Densus) 88 terlibat baku tembak dengan kedua tersangka, Sabtu 14 Mei lalu. Sigit yang diduga amir Tim Hisbah dan diduga menjadi pemasok senjata dan bahan pembuatan bom ke jaringan Cirebon.
Selain kedua tersangka ini, satu warga biasa, Nur Iman turun menjadi korban setelah terkena peluru nyasar. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pun menyelidiki kematian Nur Iman. (umi)
Kondisi Terkini Wonderkid Timnas Indonesia Ronaldo Kwateh Usai Lama Tak Terdengar Kabarnya
Wonderkid timnas Indonesia, Ronaldo Kwateh, lama tak muncul ke permukaan usai bergabung dengan klub asal Turki, Bodrumspor.
