- humpuss.co.id
VIVAnews - Pengadilan Jakarta Selatan memenangkan gugatan putra bungsu mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau akrab disapa Tommy Soeharto atas Garuda Indonesia. Maskapai tersebut diperintahkan untuk membayar Rp12,51 miliar dan minta maaf.
Menanggapi putusan hakim, kuasa hukum Garuda, Eri Hertiawan mengatakan, Garuda dan PT Indo Multi Media telah menyampaikan bukti ke dalam persidangan bahwa final draft yang diberikan oleh PT Indo Multi Media edisi Desember 2009 yang berjudul "A New Destination to Enjoy in Bali" kepada Ted Thornton, seorang penerjemah asing, tak memuat tulisan "Tommy Soeharto adalah pemilik kawasan dan dia merupakan seorang pembunuh yang telah divonis oleh pengadilan."
"Dari tergugat 1 (Garuda) dan 2 (PT. IMM) sudah menyampaikan bukti bahwa final draft dari note itu clean, begitu disampaikan ke Ted itu baru muncul note tersebut. Tegurlah si Ted ini karena dia sudah meng-email permintaan maaf ke penerbit," kata Eri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa 24 Mei 2011.
Sayangnya Eri mengatakan, fakta itu tidak tidak dipertimbangkan oleh hakim.
Terkait permintaan banding dari pihak Garuda, Eri hanya mengatakan akan dibicarakan dulu dengan Garuda. "Masalah banding saya akan membicarakan dulu dengan prinsipal yang sesuai jangka waktu UU. Dilihat dari prinsipal nanti," kata Eri.
Sementara itu, kuasa hukum Tomy Soeharto, Ferri Firman Nurwahyu mengatakan hal yang membuat pihaknya memenangkan perkara ini karena Garuda pernah memberikan surat permintaan maaf sebanyak dua kali sedangkan dari IMM satu kali.
"Itu yang membuat telak gugatan kami dikabulkan, itu berarti ada pengakuan dari mereka (Garuda dan IMM), dan itu merupakan hal yang paling fatal. Itu fakta yang tidak terbantahkan, karena itu merupakan pengakuan dari prinsipal yaitu Garuda dan IMM" kata Ferri.
Ferri menambahkan, lain persoalannya apabila sejak awal, Garuda dan IMM membantah adanya kelalalian yang dilakukan. "Mungkin kita akan berdebat dengan panjang di persidangan ini" kata dia. (umi)
Mensos Risma Berikan Pesan ke Konten Kreator: Tidak Usah Takut untuk Melangkah!
Dalam acara bertajuk YouTube Seribu Kartini Beda Tapi Sama di Jakarta, Jumat,19 April 2024, Menteri Sosial Risma mengemukakan bahwa seorang kreator konten tidak takut.
