- Istimewa
VIVAnews - Kapolda Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Dewa Parsana sudah memperingatkan akan adanya ancaman teror bagi anggota polisi. Peningkatan keamanan sudah dilakukan setiap malam. Tapi, kejadian penembakan brutal di kota Palu, yang menewaskan dua polisi dan satu orang kritis berlangsung cepat dan mendadak. Aksi brutal itu berlangsung hari ini, Kamis 25 Mei 2011.
"Sebenarnya saya sudah warning kewaspadaan di objek vital termasuk kantor polisi. Saya sudah peringatkan, polisi juga menjadi sasaran," kata Kapolda Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Dewa Parsana dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Rabu 25 Mei 2011.
Menurut Dewa, anak buahnya sudah meningkatkan kewaspadaan. Dari mulai menjaga objek-objek vital sampai dengan markas kepolisian.
"Yang tiga orang anggota korban itu juga sudah meningkatkan kewaspadaan. Tapi kejadian ini sangat mendadak," kata Dewa lagi. Maka itu, Dewa meminta peran aktif masyarakat untuk membantu polisi mengusut tuntas kasus penembakan brutal ini.
Dia mengimbau, bila ada masyarakat yang melihat gerak-gerik orang yang mencurigakan, maka segera dilaporkan. Informasi apapun akan sangat berharga untuk membongkar kasus penembakan brutal di tengah kota Palu. depan Bank BCA, Jalan Emi Saelan, sekitar pukul 11.15 wita ini.
"Setiap ada orang yang mencurigakan, masyarakat bisa langsung kirim SMS (pesan singkat) ke polisi. Kami akan langsung merespons," kata Deden.
Suasana di lokasi kejadian ramai dipadati warga sekitar. Masyarakat ingin melihat langsung penembakan brutal yang terjadi jelang siang. Dua polisi yang tewas yakni, Bripda Irbar dan Bripda Yudistira. Sedangkan yang mengalami luka di bagian kaki dan pantat bernama Bripda Dedy Edwar.
Pemkot Tangsel Raih Opini WTP 12 Kali Berturut, Benyamin: Kami Selalu Bertekad Pertahankannya
Pencapaian Opini WTP Pemkot Tangsel ini yang ketiga di bawah kepemimpinan Wali Kota Benyamin Davnie dan Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan.
