VIVAnews -- Mabes Polri menuding pelaku penembakan dua anggota polisi di Palu, Sulawesi Tengah dilakukan oleh anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT). Polri juga menduga para pelaku yang sebagian telah ditangkap itu pernah berlatih di kam pelatihan teroris Aceh awal 2010 lalu.
Namun, tudingan itu sontak dibantah oleh JAT. Menurut mereka, tak ada anggota JAT yang berada di Palu. "Kita tidak punya anggota di Palu, apalagi pengurus," kata juru bicara JAT, Son Hadi, kepada VIVAnews.com, Senin 6 Juni 2011.
"Jadi, tidak benar jika pelaku penembakan itu adalah anggota kami. Kami menolak tuduhan itu," lanjut dia.
Son Hadi mengatakan tudingan itu tidak hanya dilakukan sekali ini saja oleh Polri. Dalam beberapa kejadian yang terkait teroris, JAT selalu menjadi sasaran tudingan Polri.
Sehingga, lanjut dia, JAT mencurigai tudingan Polri ini. "Kita curiga, tudingan itu sebagai upaya polisi untuk menggiring opini terkait sidang Ustadz Abu Bakar Baasyir. Mereka ingin menjerat ustadz," kata dia.
Tak terima dengan tudingan itu, JAT pun berencana akan melakukan klarifikasi ke Mabes Polri. "Setelah sidang Ustadz Abu Rabu besok, kita akan klarifikasi ke Mabes Polri. Dari mana mereka dapat data untuk menuduh itu," kata dia.
Dua anggota polisi tewas dalam peristiwa penembakan Rabu 25 Mei 2011. Satu polisi lainnya mengalami luka parah.
Polisi yang memburu para pelaku berhasil menangkap empat pelaku. Mereka adalah Aryanto Haluta alias Abu Jafar alias Anto alias Fajar, Rafli alias Furqon, Dayat, dan Fauzan alias Charles. Dua diantaranya tewas dalam baku tembak dengan polisi.
Sementara itu, polisi juga masih mengejar tiga buronan yang diduga terlibat komplotan ini. Mereka adalah S alias AW, B alias O, dan M alias DE.
LIVE: Momen Bersejarah Raja Aibon Serahkan Tongkat Komandan Pasukan Tengkorak TNI ke Letkol Danu
Apa yang terjadi dalam peristiwa itu? Disiarkan langsung dari Markas Yonif 305/Tengkorak Kostrad, TNI.
