Bali Waspadai Virus E-Coli

JANGAN DIPAKAI
Sumber :
  • ecoliblog.com

VIVAnews - Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengimbau agar seluruh warga Bali waspada terhadap bahaya bakteri E-Coli. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Nyoman Sutedja, mengatakan virus E-coli memang sudah ada di mana-mana, sejauh masyarakat tidak bisa menjaga kebersihan.

Kendati begitu, masyarakat juga perlu mengetahui jika E-coli yang ada di Indonesia itu berbeda dengan yang ada di Eropa.

“Sebenarnya, penyakit tersebut bisa dihindari dengan cara yang mudah dan murah. Cukup dengan menerapkan pola hidup sehat, membiasakan cuci tangan dan mencuci buah atau sayuran sebelum mengkonsumsinya. Mengupas buah atau mencuci sebelum mengkonsumsi itu semua sudah cukup," kata Sutedja di Denpasar, 8 Juni 2011.

Menurut Sutedja, Bali tetap dianggap sangat rentan terhadap E-Coli karena pola hidup yang tidak sehat. Pantauan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dari 3,9 juta penduduk Bali, ada 54 persen yang tidak memiliki jamban atau WC. Mereka umumnya berada di daerah pedesaan Bali.

Harmoni Energi Sehat Menyuarakan Pesan Kesetaraan dalam Pelayanan Kesehatan

Selain tidak memiliki jamban, budaya buang hajat juga masih dikatakan primitif karena dilakukan di alam terbuka, di pinggir kali dan sebagainya. Akibatnya, tinja yang mengandung E-coli tersebut bisa menular atau menyebar dengan mudah dan cepat. Apalagi bila tubuh pasien atau penderita dalam kondisi tidak fit.

Selain itu, masyarakat Bali juga dinilai suka makan buah-buah yang ada di tanah seperti salak, timun dan sebagainya yang sudah rentan tercemar E-coli.

Menurut data Kementerian Kesehatan, wabah penyakit ini dimulai dari Jerman pada pertengahan Mei 2011. Jerman menemukan 520 kasus haemolytic uraemic syndrome (HUS) dengan 11 kematian pada awal Juni 2011. Hingga kini terdapat 1.213 kasus Enterohaemorrhagic Escherichia Coli (EHEC), enam di antaranya meninggal.

Selain Jerman, ada 11 negara lain yang menemukan kasus yang sama yaitu Austria, Republic Ceko, Denmark, Prancis, Belanda, Norwegia, Spanyol, Swedia, Swiss, Inggris dan Amerika Serikat. (eh)

Laporan: Bobby Andalan | Denpasar

Gedung Kampus UNU Gorontalo. (Foto: UNU Gorontalo).

Rektor UNU Gorontalo Diduga Lecehkan 12 Mahasiswi, Dosen dan Staf di Kampus

"Untuk sejauh ini, sudah ada 12 orang yang telah melaporkan (Rektor UNU). Mereka masing-masing mahasiswi, staf hingga dosen. Pelaporan itu dilayangkan ke pihak LLDIKTI."

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024