- flickr - slack12
VIVAnews – Kepolisian Republik Indonesia bekerja sama dengan Kepolisian Singapura untuk mengungkap SMS gelap berisi fitnah terhadap sejumlah petinggi Demokrat, yang mengatasnamakan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.
“Kerjasama berjalan dengan kepolisian tetangga,” kata Kepala Badan Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Pol. Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Rabu 8 Juni 2011. Menurutnya, penyelidikan untuk mengungkap SMS ‘Nazaruddin’ yang berkode area Singapura tersebut masih terus dilakukan oleh Polri.
“Baik penyelidikan lewat IT (Teknologi Informasi) maupun penyelidikan secara konvensional terhadap SMS itu sedang diproses,” ujar Boy. Sementara pemeriksaan terhadap ponsel Ketua Departemen Kajian Partai Golkar, Indra J Piliang, yang pernah dilakukan polisi sebelumnya, hanya terkait penyidikan.
“Untuk mencari info, antara lain menemukan benarkah ia pernah menerima SMS, dan benarkah ia pernah mengirim SMS itu ke pihak lain,” jelas Boy. Namun kepolisian belum bisa menentukan apakah Indra termasuk orang yang pertama kali menerima SMS itu atau bukan. “Kami belum bisa pastikan karena kan banyak sekali pihak-pihak yang menerima,” kata dia.
Sebelumnya, Indra mengatakan, SMS dari nomor +6584393907 itu diterimanya pada Sabtu 28 Mei 2011 pagi. “Kalau saya lihat messages detail-nya pada pukul 00.14 WIB,” katanya. Tapi karena Indra baru menyalakan ponsel itu pagi hari, maka SMS pun baru ia terima dan ia baca sekitar pukul 05.20 WIB.
Setelah menerima SMS fitnah yang menyinggung nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Staf Khusus Presiden Daniel Sparingga, Anas Urbaningrum, dan Andi Mallarangeng itu, Indra langsung menyinggungnya di Twitter pada Sabtu pagi itu. Namun dia hanya menyinggung selintas, tidak membeberkan seluruh isinya secara langsung. (adi)
KCIC Minta Maaf Kecepatan Whoosh Dikurangi karena Hujan Deras
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memohon maag atas terkait keterlambatan perjalanan kereta cepat Whoosh sore tadi. KCIC pun memberikan kompensasi.
