- grewnews
VIVAnews -- Tersangka kasus suap cek pelawat terkait pemilihan deputi gubernur senior Bank Indonesia, Nunun Nurbaeti akan menjadi incaran polisi internasional. Kapolri Jenderal Timur Pradopo menyatakan telah menerima surat permohonan penerbitan red notice (pemberitahuan) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menangkap Nunun Nurbaeti.
Dengan red notice itu maka Nunun, istri bekas Wakapolri Adang Daradjatun itu, akan resmi jadi buron Interpol. "Permohonan KPK kepada kita sudah diproses. Dan akan kita sampaikan kepada Kepolisian Internasional (Interpol)," kata Timur Pradopo di Kementerian Hukum dan HAM, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis 9 Juni 2011.
Sementara, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Amar mengatakan, surat permohonan penerbitan red notice diterima polisi tadi malam. "Kemudian akan dikirim ke kantor pusat Interpol di Prancis," kata dia.
Boy menambahkan, kantor pusat Interpol akan menyebarkan informasi ke 188 negara anggota ICPO (International Crime Police Organisation). Bila di antara ke-188 negara itu berhasil memantau keberadaan Nunun, maka negara itu wajib melapor kepada Indonesia sebagai negara pemohon.
Nunun adalah tersangka kasus cek pelawat saat pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004. Saat itu, Miranda S Goeltom terpilih sebagai Deputi Gubernur Senior BI.
Hingga kini Nunun belum pernah bisa diperiksa dalam kapasitasnya sebagai tersangka. Keberadaannya pun belum terendus. Awalnya ia diberitakan berada di Singapura untuk berobat, lalu ke Thailand. Belakangan ia dikabarkan berada di Phnom Penh, Kamboja.(np)
Pasukan AS di Irak dan Suriah Kena Bombardir Roket Selama 24 Jam
Pasukan Amerika Serikat (AS) di Irak dan Suriah menghadapi dua serangan roket dan ledakan drone dalam waktu kurang dari 24 jam.
