Mendagri Tak Ingin Terlibat Proyek E-KTP

Gamawan Fauzi
Sumber :
  • Antara/ Yudhi Mahatma

VIVAnews - Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, menegaskan tidak ingin terlibat dalam proses tender proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP).

Elite PAN soal PKB-Nasdem Gabung Prabowo: Ini Masih Perubahan atau Keberlanjutan? 

Dia mengaku, hanya menandatangani tender ini karena nilainya di atas Rp1 miliar. "Menurut PP 54 Pengadaan Barang dan Jasa, saya harus tandatangani," kata Gamawan di Jakarta, Selasa, 14 Juni 2011.

Karena itu, sebelum menanda tangani, Gamawan akan terlebih dulu menunggu pernyataan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang menyatakan tender ini sudah memenuhi syarat. "Jangan mereka yang tender, saya yang masuk penjara," imbuhnya.

Sebelum tender dilakukan, kementeriannya juga terlebih dulu berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. Dengan langkah itu, dalam proyek ini KPK bisa mengawasi tender ini dari awal.

"Itu pun masih belum puas, saya undang ICW untuk datang dan turut mengawasi," terangnya.

Dia mengaku tidak ingin tender ini ke depannya menjadi biang masalah. "Jangan nanti setelah saya selesai jadi menteri, saya dipanggil-panggil. Itu saya takut," terangnya.

Saat ini, Gamawan mengaku belum menerima laporan siapa pemenang tender proyek e-KTP.

Awalnya, ide pengadaan E-KTP bergulir untuk mencegah terjadinya manipulasi dan penggandaan data kependudukan. Karena itu, pemerintah mempersiapkan E-KTP yang disertai chip elektronik yang juga berisi data sidik jari. Pengadaan ini E-KTP diperkirakan tidak murah. Gamawan memperkirakan proyek ini akan menelan Rp6 miliar.

Pemerintah kemudian membentuk tim berisi 15 orang yang terdiri dari berbagai instansi, antara lain Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, juga BPPT. Tim ini akan diketuai Irman, Direktur Jenderal Administrasi Kependudukan Kementerian Dalam Negeri.

"Ini tim kecil yang mengkaji bagaimana langkah efisien untuk membahas grand design. Namun juga sekaligus (membahas) pembiayaan." ucap Gamawan.

Top Trending: Habib Bahar Akui Kemenangan Prabowo Gibran hingga Seorang Ulama Kritik Nabi Muhammad
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali

Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Berita tentang nasib dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi yang terpopuler.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024