- ANTARA/Prasetyo Utomo
VIVAnews - Untuk mengamankan sidang terdakwa kasus terorisme, Abu Bakar Ba'asyir, Polda Metro Jaya menurunkan 2.886 personel. Itu belum termasuk tambahan personel sebanyak 350 dari TNI dan 550 dari Mabes Polri.
Enam penembak jitu (sniper) juga ditempatkan di beberapa titik, mengintai dan, jika diperlukan, siap menarik pelatuk. Beberapa dari mereka terlihat di atas rumah warga yang berada di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
"Ada tiga tahapan pengamanan yang dilakukan polisi untuk mengamankan sidang Baasyir," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Baharudin Djafar di Jakarta, Kamis 16 Juni 2011.
Ia menyebutkan tiga tahapan pengamanan meliputi, sebelum, saat dan setelah sidang Baasyir. "Polisi akan tetap siaga di lapangan hingga kondisi keamanan dinyatakan kondusif pasca sidang," ujarnya. Sejauh ini, tambah dia, kondisi keamanan di lokasi sidang Baasyir masih kondusif.
Yang jadi pertanyaan, berapa biaya yang dikeluarkan untuk pengamanan Ba'asyir? Dijelaskan Baharudin, untuk pengamanan sidang kasus besar seperti Abu Bakar Ba'asyir, menelan biaya sedikitnya Rp 40 Juta. "Jumlah biaya itu untuk setiap kali sidang," ungkapnya.
Dalam persidangan atas Ba'asyir ada sembilan tahapan sidang, mulai dari dakwaan hingga putusan. Ini belum termasuk beberapa kali sidang untuk mendengarkan keterangan saksi dan ahli.
Sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan adalah sidang paripurna kasus Ba'asyir di tingkat pertama. Majelis hakim akan memutus, apakah Ba'asyir akan dihukum seumur hidup sesuai tuntutan jaksa. Atau dihukum lebih rendah.
Jaksa penuntut umum (JPU) mengatakan, Baasyir dianggap telah terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal penyediaan dana pelatihan militer di Aceh.