- VIVAnews / Erik Hamzah
VIVAnews - Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo menilai protes keras Indonesia kepada Pemerintah Arab Saudi atas eksekusi Ruyati tidak cukup. Menurut dia, pemerintah harus melancarkan gugatan hukum.
"Aksi Pemerintah RI yang akan memberi tanggapan diplomatis jelas-jelas tidak sepadan dengan penghinaan pemerintah Arab Saudi yang telah menghukum mati WNI Ruyati binti Satubino," kata Bambang, di Jakarta, Senin 20 Juni 2011.
Menurut dia, langkah hukum menggugat Arab Saudi harus segera ditempuh pemerintah Indonesia agar penghinaan serupa tidak berulang di kemudian hari. "Memang, apa pun upaya yang akan kita lakukan tidak mungkin menghidupkan kembali almarhumah Ruyati. Tetapi, untuk meringankan beban penderitaan keluarga almarhumah, pemerintah tidak boleh minimalis dalam menyikapi kasus ini," katanya.
Dia mengatakan, protes keras kepada pemerintah Arab Saudi hanyalah usaha minimalis pemerintah yang belum tentu mampu membantu mengobati luka batin keluarga almarhumah. Sebab, protes keras itu hanya mencakup urusan kenegaraan RI-Arab Saudi, dan sama tidak menyentuh batin keluarga almarhumah.
"Karena itu, Pemerintah RI harus melancarkan gugatan hukum kepada Pemerintah Arab Saudi. Fakta bahwa pihak berwajib Arab Saudi tidak memberitahu pelaksanaan hukuman mati atas WNI Ruyati kepada perwakilan RI setempat mestinya bisa berujung pada soal pelanggaran hak Azasi manusia oleh pemerintah Arab Saudi," katanya.
Menurut dia, tidak adanya informasi itu menyebabkan keluarga almarhumah di Indonesia pun tidak tahu apa-apa tentang pelaksanaan hukuman mati itu. Tentu saja sangat menyakitkan ketika tiba-tiba keluarga diberitahu bahwa almarhumah Ruyati sudah dipancung.
Kalau kemudian keluarga almarhumah dan kita semua saat ini hanya bisa terkejut, ini bukti nyata bahwa pendampingan perwakilan RI di Arab Saudi terhadap WNI Ruyati amat minim selama berjalannya proses hukum atas Ruyati. (eh)
Bawa Kabar dari Tanah Suci, Peran Media Optimalkan Penyelenggaraan Ibadah Haji
Mulai persiapan penyelenggaraan ibadah haji, tata cara, hingga kesehatan serta keselamatan selama di Tanah Suci dapat disebarkan secara luas dan cepat melalui media.
