- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Empat dari lima saksi yang dipanggil Jaksa Penuntut Umum tidak hadir dalam sidang terdakwa Gayus Halomoan Tambunan, di Pengadilan Negeri Tangerang, Selasa, 21 Juni 2011. Dalam sidang ini, Gayus didakwa atas pembuatan dan penggunaan paspor palsu.
Hanya satu saksi, yaitu Reza, kepala operasional PT Indonesia Air Asia yang datang untuk memberikan kesaksian. Sementara saksi lainnya yang tidak hadir karena sedang berada di luar negeri
Saksi yang tidak hadir itu adalah Reza Mahendra dan Deni Purwanto dari tim penyelidik mabes polri. Saksi lain adalah Davina Hanoum, yang melihat Gayus di Bandara Soekarno Hatta, yang saat ini sedang berada di Amsterdam, Belanda.
"Saksi lain Milana Anggraini, istri Gayus. Dia sedang sakit dan sudah mengundurkan diri menjadi saksi jauh sebelum surat dakwaan dibuat," kata Riyadi, anggota Jaksa Penuntut Umum.
Dalam keterangan di persidangan, Reza mengatakan, Gayus membeli tiket pada 13 September 2010, di Terminal II Bandara Soetta untuk tujuan Singapura. Gayus berangkat ke Singapura sekira pukul 08.54 WIB pada hari yang sama.
Sementara itu, Hakim Ketua PN Tangerang Samsul Bachri Harahap mengatakan, sidang perkara paspor Gayus ditunda hingga Selasa pekan depan, pada 28 Juni 2011, mulai pukul 10.00 WIB.
Sidang akan mendengarkan kesaksian dua orang petugas imigrasi bandara Soekarno-Hatta, yang langsung memeriksa keberangkatan serta kedatangan orang yang bernama Sonny Laksono dan Kepala Imigrasi Jakarta Timur.
"Selain mereka, yakni empat saksi yang hari ini tidak hadir. JPU harus memastikan saksi-saksi yang ada dalam berkas dakwaan untuk hadir dalam persidangan," ujar Samsul.
Mengenai istri Gayus, dijelaskan, saksi boleh mengundurkan diri jika dilakukan dalam persidangan. Menurutnya, hal tersebut tidak bisa dilakukan di luar persidangan. JPU pun diminta dapat menghadirkan semua saksi dalam berkas dakwaan tersebut. (Laporan: Yusuf Ansyari | Tangerang, umi)
Jokowi Minta AHY Selesaikan 2.086 Hektar Lahan Bermasalah di IKN Tanpa Ada Korban
enteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap 2.086 hektar tanah di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih bermasalah. Lahan itu, kata dia, masih ditempati oleh masya
