Cegah Kekerasan, Perlu Dibuat Asrama TKI

Demonstrasi perlindungan TKI di Jakarta, 23 November 2010
Sumber :
  • AP Photo/Tatan Syuflana

VIVAnews - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia menyatakan, pemerintah perlu mengupayakan adanya asrama untuk tempat tinggal para TKI di luar negeri. Khususnya, bagi mereka yang menjadi pekerja rumah tangga.

Bumi Resources Masuk 7 Perusahaan Wajib Pajak Terbaik versi DJP Kemenkeu

"Hal itu, untuk meminimalisir dampak buruk adanya kekerasan yang sering terjadi di dalam rumah," kata Kepala BNP2TKI, Muhammad Jumhur Hidayat  dalam diskusi 'Perlindungan TKI Suatu Keharusan, Ruyati Kasus Terakhir' di Jakarta, Selasa 21 Juni 2011.

Menurut Jumhur, para TKI perlu tinggal di asrama agar kerjanya bisa dikontrol. Sebab, persoalannya sekarang adalah Undang-undang perlindungan TKI kebanyakan berhenti di pagar rumah para majikan. "Jadi, model kerjanya yang harus diubah, mereka tidak live in tapi live out," ujarya.

Dia melanjutkan, bekerja di dalam rumah (live in) bersifat subjektif. Seharusnya, orientasi TKI adalah profesionalisme. "Mereka dapat bekerja dari jam sekian kemudian pulang jam sekian," tutur Jumhur.

Terkait dengan tragedi dipancungnya Ruyati, terlepas dari kedukaan yang ada, Jumhur menyatakan sebaiknya semua pihak tepat dalam bersikap. "Kalau ada buruh di PHK, tidak digaji yang bertanggung jawab adalah Dinas Tenaga Kerja. Tapi, kalau ada pembunuhan, berarti laporan ke kepolisian karena masalah pidana," ujarnya.

Apalagi, dia melanjutkan, hukum di Indonesia dan di Arab Saudi sangatlah berbeda, terlebih bila terkait dengan pembunuhan. "Raja pun tidak bisa menghentikan hukuman mati. Mereka hanya bisa melobi pihak keluarga. Zaman Gusdur pernah, ada dua, yang satu berhasil yang satu tidak, karena keluarga tetap tidak mau," lanjutnya.

Namun demikian, Jumhur menuturkan, dari 80 persen kasus yang ada, muncul dari TKI dengan profesi sebagai pekerja rumah tangga. Selebihnya, mereka yang berada di sektor lain seperti perkebunan, konstruksi dan lainnya relatif tidak memiliki kasus apapun. "Sejak tahun 70-an, TKI kita terjebak dengan pekerja rumah tangga. Mereka yang berhasil jauh lebih banyak daripada yang tidak," ujarnya. (umi)

Dukcapil Jakarta Sebut 8,3 Juta Warga Akan Ganti KTP Saat DKI Berubah Jadi DKJ
TikToker Galih Loss

Pengakuan TikToker Galih Loss Soal Video Diduga Menistakan Agama: Saya Menyesali Semua

Galih Loss menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh umat muslim atas konten yang dibuatnya.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024