- Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki
VIVAnews - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah mengirimkan surat permohonan maaf kepada Raja Arab Saudi untuk memberikan perlindungan hukum kepada 23 warga negara Indonesia yang terancam hukuman mati. Ini termasuk upaya pembebasan Ruyati binti Satubi, walau kemudian dieksekusi mati.
"Presiden perintahkan untuk memberi perlindungan hukum kepada 23 warga negara Indonesia yang terancam mati," kata Patrialis dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Kamis, 23 Juni 2011.
Kemudian, pada Juli 2010 Kemenkumham menindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan Duta Besar Arab Saudi di Jakarta. Kemudian, Dubes Arab Saudi itu pun memfasilitasi Kemenkumham untuk berbicara dengan pemerintah Arab Saudi.
Kemudian, pada April 2011, Kemenkumham pun melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat terkait di Arab Saudi. Antara lain Menteri Kehakiman Arab Saudi Mohammad bin Abdulkarim Al-Isa dan Wakil Ketua Komnas HAM Arab Saudi Zain bin Abdul Mochsin Al Husein.
Pertemuan itu kemudian menyepakati beberapa hal, yaitu pembebasan 316 WNI yang ditahan di Arab Saudi. Biaya pembebasan dan pemulangan pun ditanggung oleh Pemerintah Arab Saudi.
Namun, diplomasi yang dilakukan tidak berhasil membebaskan Ruyati binti Satubi. Menurut Patrialis, Ruyati tidak bisa dibebaskan karena masuk perkara qishos, dan tidak dihukum dengan ta'zier (hak umum).
"Yang tidak ta'zier tidak bisa dibebaskan. (Ruyati) belum mendapat pemaafan dari keluarga korban," ucap Patrialis.
Menurut Patrialis, proses pemaafan bisa dilakukan juga dengan difasilitasi oleh Lembaga Pemaafan. Namun, Ruyati tidak bisa mendapatkan pemaafan dari keluarga korban. (eh)
Ramalan Zodiak Rabu 24 April 2024, Sagitarius: Hubungan dengan Kekasih Tidak Sehat Hari Ini
Ramalan zodiak Rabu, 24 April 2024. Aries, teman dekat akan berbagi rahasia. Sagitarius, hubungan dengan kekasih mungkin tidak sehat. Capricorn menghadapi krisis.
