TKW Tewas 6 Bulan Lalu, Keluarga Tidak Tahu

TKW terlantar di Jeddah, Arab Saudi
Sumber :
  • ANTARA/SAPTONO

VIVAnews - Kecaman terhadap pemerintah yang dianggap tidak serius mengatasi permasalahan tenaga kerja Indonesia masih terus berlangsung. Tidak hanya Ruyati, nama lain pun terus muncul, yang dianggap sebagai bukti ketidakpedulian pemerintah terhadap pahlawan penghasil devisa itu.

Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat, Rieke Dyah Pitaloka, menyebut nama Nani Suryani. TKW asal Karawang itu meninggal sejak Januari 2011, namun kabar meninggalnya Nani di Arab Saudi baru disampaikan pemerintah kepada keluarga tiga hari lalu.

"Pemerintah SBY keterlaluan," kata Rieke dalam keterangan pers, 23 Juni 2011. "Pihak keluarga baru diberi tahu 20 Juni 2011. Itu pun setelah mendapat kabar dari pihak sponsor," kata lanjutnya.

Nani Suryani diduga meninggal akibat dibunuh oleh majikannya. Rieke menjelaskan, Kementerian Luar Negeri mengatakan majikan perempuan Nani sudah ditahan. "Ada indikasi tindak pidana, pasti pihak Kemenlu sudah mengetahui berita Nani jauh hari," ucap Rieke.

Rieke kemudian mendesak pemerintah segera memulangkan jenazah Nani ke keluarganya. Selain itu, pemerintah diminta memenuhi hak-hak normatif Nani. Karena walau sudah bekerja selama 2 tahun dan 3 bulan, Nani baru menerima 4 bulan gaji.

Dia juga mendesak pemerintah meneluri kejelasan penyebab kematian Nani. "Dan memberikan pendampingan hukum terhadap kasus almarhumah sampai pelaku menerima vonis yang setimpal," jelas Rieke.

Saat dikonfirmasi, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar berjanji akan mengecek kabar meninggalnya Nani. "Saya tidak hafal ya, tapi akan saya cek," kata Muhaimin di Kantor Presiden, 23 Juni 2011.

Muhaimin menjelaskan, informasi seputar TKI selalu berkembang. Karena itu pemerintah pun akan melakukan pembenahan, salah satunya di Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TI).

Media Asing Beri Julukan untuk Timnas Indonesia U-23: Tim Pengacau
Nurul Ghufron

Dewas KPK Gelar Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei terkait Dugaan Penyalahgunaan Wewenang

Ternyata soal dugaan kasus pelanggaran etik Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron di Dewas KPK masih terus bergulir. Kabarnya, sidang pelanggaran etik tersebut akan digelar pada

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024