- AP Photo/Tatan Syuflana
VIVAnews - Wakil ketua MPR RI, Lukman Hakim Saefuddin, menilai pidato Presiden SBY tidak cukup cepat dalam merespon kasus Ruyati binti Satubi. Ruyati akhirnya dihukum pancung oleh pemerintah Arab Saudi karena membunuh majikannya.
Tapi Lukman tidak ingin terus berpolemik tentang cepat tidaknya SBY merespon persoalan-persoalan nasional. "Jangan berpikir ke belakang, yang penting kita menatap ke depan," ujar Lukman saat ditemui di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis, 23 Juni 2011.
Menurut Lukman, hal penting dari apa yang disampaikan oleh Presiden SBY adalah pelaksanaannya di lapangan. "Khususnya para TKI, merindukan kepedulian pemerintah agar betul-betul terwujud dalam implementasi di lapangan," kata politisi Partai Persatuan Pembanginan ini.
Lukman mengemukakan, terkait dengan pembentukan satgas harus benar-benar sesuai dengan nama dan tugasnya. Satgas, katanya, harus bisa melaksanakan dan menindaklanjuti pengawasan. Apakah semua itu berjalan di lapangan atau tidak.
Selain itu, harus ada sanksi bagi mereka jika tidak melaksanakan aturan dan kebijakan yang berlaku, terkait kerenagakerjaan tersebut.
"Jadi ini satuan tugas secara khusus, betul-betul menindaklanjuti seluruh aturan yang pernah ada, terkait ketenagakerjaan di luar negeri dan semua kebijakan. Termasuk Inpres-Inpres yang pernah dikeluarkan oleh presiden," ungkapnya. (eh)
2.000 Hewan Ternak Dilakukan Vaksinasi Antisipasi Wabah PMK Secara Gratis
Wabah PMK atau Penyakit Mulut dan Kuku masih menjadi momok menakutkan bagi para peternak. Adanya hal ini, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang terus memasifkan pem
