Kasus TKI Batal Dipancung

Lily Wahid Berang Menlu Tampik Jasa Gus Dur

Politisi PKB Lily Wahid dan Effendi Choirie di KPK
Sumber :
  • ANTARA/Reno Esnir

VIVAnews - Pernyataan Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa soal TKW Siti Zaenab yang lolos dari hukuman mati mendapatkan reaksi keras dari berbagai kalangan. Kali ini reaksi keras itu datang dari Lily Wahid.

Adik kandung Abdurrahman Wahid itu berang. Lily menilai, pernyataan Marty menunjukkan keterpojokan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Marty sebelumnya mengungkapkan, ditundanya eksekusi Zaenab bukan karena upaya diplomasi.

"Faktanya terjadinya seperti itu, lebih baik Anda menelepon Wahyu Susilo sebagai saksi hidup yang mendampingi Gus Dur saat bertemu dengan Raja Fahd. Kalau saya omongin dikirain membela. SBY saat ini terpojok dan akhirnya dia melempar (kasus itu ke yang lain)," kata Lily di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis, 23 Juni 2011.

Lily yakin, Gus Dur tetap mempunyai andil besar dalam penundaan eksekusi Zaenab. "Karena Gus Dur punya hubungan spesial dengan Raja Arab. Seorang kepala negara meminta ampunan warga negara kepada kepala negara lain itu suatu yang biasa," ujar Lily.

Lily mengaku heran, kenapa persoalan ini justru diangkat kepermukaan disaat pemerintah gagal menunda eksekusi TKW, Ruyati binti Satubi. "Kenapa SBY tidak melakukannya, kok dari kemarin dia diam aja. Nggak kesatria menurut saya," ungkapnya.

Meski tidak diakui oleh Marty, Lily tidak mau ambil pusing. Ia menegaskan, sejarah akan membuktikan jasa Gus Dur.

"Kami tidak perlu berebut jasa untuk jadi pahlawan. Kenyataannya Ruyati dipancung. Rakyat tidak tolol, tidak tidur, mereka bisa tahu apa yang dikerjakan presidennya hari ini dengan keterbukaan seperti ini. Kalau berebut menjadi pahlawan nggak ada gunanya. Memang itu kewajiban pemerintah melindungi rakyat," tegas Lily. (umi)

Mekanisme Sidang Sengketa Pileg 2024, MK Bagi 3 Panel Hakim
Kemenkominfo menyelenggarakan kegiatan chip in literasi digital

Kemenkominfo Gelar Kegiatan Chip In "Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya"

Kemenkominfo menyelenggarakan kegiatan chip in Literasi Digital dengan mengusung tema “Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya”.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024