- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Amien Rais menilai eksekusi pancung yang dialami Ruyati di Arab Saudi sebagai tragedi anti kemanusiaan.
Menurut Amin, peristiwa itu tak lepas dari sistem ekonomi kapitalis yang diterapkan pemerintah selama ini. Sehingga, dia meminta pemerintah tak menerapkan kebijakan yang menghina bangsa sendiri.
"Kita mengirim tenaga kerja ke luar negeri tanpa perlindungan, hanya demi mengejar devisa," kata Amien di Pekanbaru, Kamis 23 Juni 2011.
Menurut pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) ini, kejahatan terhadap TKI sudah lama terjadi. Bahkan pada masa Orde Baru juga sudah marak terjadi. Namun, tetap saja, orang-orang yang disebut sebagai pahlawan devisa itu tak mendapatkan perlindungan dari pemerintah.
"TKI harus dipikirkan nasibnya. Sekarang mereka kocar-kacir dan menjadi budak di negara orang. Pemerintah jangan tinggal diam saja," kata dia.
Ke depan, kata dia, pemerintah harus benar-benar mementingkan keamanan tenaga kerja Indonesia yang berada di luar negeri. "Pemerintah jangan hanya memikirkan kepentingan kapitalis saja," tukasnya.
Sebagaimana diketahui, pada 18 Juni kemarin, TKI asal Bekasi, Ruyati, dieksekusi pancung di Arab Saudi. Pemerintah mengaku tak mengetahui informasi eksekusi itu. Perwakilan RI di Arab baru mendapat kabar eksekusi itu pada 19 Juni.
Sementara itu, puluhan TKI juga masih menunggu untuk dieksekusi. Mereka tersebar di beberapa negara tempat mereka bekerja. (eh)
Laporan: Ali Azumar | Riau