- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Polisi telah membidik sejumlah nama yang akan dijadikan tersangka dalam kasus pemalsuan surat putusan hasil sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi.
"Dalam waktu dekat, ada beberapa nama sesuai peran masing-masing, pokoknya semua yang terkait nanti yang jadi saksi akan jadi tersangka," kata Kepala Badan Reserse Kriminal, Komisaris Jenderal Ito Sumardi di Mabes Polri, Jumat 24 Juni 2011.
Namun, Ito tak mau menyebutkan siapa saja dan berapa orang yang akan dijadikan tersangka kasus ini.
Sementara itu, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengatakan polisi sudah memeriksa sekitar sepuluh saksi yang terkait pemalsuan surat MK tersebut. Kesepuluh saksi itu berasal dari KPU dan Mahkamah Konstitusi.
Sedangkan yang akan ditetapkan sebagai tersangka kemungkinan besar berasal dari Mahkamah Konstitusi. "Diduga iya (dari MK), karena kan surat MK dan produknya dari kantor MK," kata Boy.
Kasus ini pertama kali dilaporkan Ketua MK, Mahfud MD. Dalam laporannya, Mahfud melaporkan bekas anggota Komisi Pemilihan Umum, Andi Nurpati. Andi diduga terlibat memalsukan surat MK itu.
Andi diduga merekayasa surat yang memenangkan Dewi Yasin Limpo, politikus Partai Hanura. Padahal sebenarnya MK 'memenangkan' Mestariyani Habie, politikus Partai Gerakan Indonesia Raya.
Andi Nurpati sendiri telah membantah tudingan itu. Menurutnya, dia tak tahu-menahu soal surat palsu itu. Bantahan Andi selengkapnya, baca di sini.
Baca juga Andi Nurpati soal pemalsuan surat MK.
5 Fakta Mengerikan Jelang Duel Brighton vs Manchester City di Premier League
Manchester City akan datang ke markas Brighton dalam laga tunda Premier League matchday ke 29 di Stadion American Express pada Jumat dini hari nanti, 26 April 2024.
