- ANTARA/Bhakti Pundhowo
VIVAnews - Kerusuhan terjadi di Lembaga Pemasyarakat Kerobokan, Denpasar, Bali, saat petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) dan petugas Lapas mendadak merazia napi. Penyerangan napi kepada petugas yang terjadi saat razia dini hari tadi menyebabkan Kepala Lapas Siswanto luka parah. Kini, Lapas ditutup untuk sementara.
"Semua demi alasan keamanan. Warga dilarang membesuk napi hingga Senin pekan depan," kata Kepala Lapas Kerobokan, Siswanto, di Lapas Kerobokan, Denpasar, Bali, Sabtu 25 Juni 2011.
Siswanto yang mengalami luka di bagian kepala dan tangan ini sudah dalam kondisi baik. Menurut dia, pembesuk dilarang mendatangi keluarganya yang berada di bui.
Meski kondisi sudah relatif aman, kebijakan itu diambil untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terulang lagi. Penutupan sementara dilakukan setelah pihak Lapas berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bali.
Lapas memasang pengumuman agar tidak berkunjung hingga Senin 27 Juni 2011. Alasannya, demi keamanan semua pihak. Kendati begitu, bukan berarti napi di dalam Lapas sama sekali tidak berhak menerima kiriman dari sanak saudaranya.
Bagi pengunjung yang akan memberikan sesuatu kepada napi di dalam Lapas, dapat meminta bantuan petugas. "Dititipkan ke sipir Lapas," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Bali, Komisaris Besar Polisi Hariadi mengatakan, situasi di Lapas saat ini sudah terkendali dengan baik. Kepolisian menempatkan petugas untuk menjaga lokasi Lapas terbesar di Bali itu. "Kami sudah menyebar anggota di sana," kata Hariadi. (art)
Laporan: Bobby Andalan l Bali