Rusuh, Lapas Kerobokan Rugi Rp1 Miliar

Lapas Kerobokan Denpasar, Bali
Sumber :
  • Dewi Umaryati | VIVAnews

VIVAnews - Pasca rusuh di Lapas Kelas II A Kerobokan, Denpasar, Bali, yang terjadi pada Sabtu dini hari, 25 Juni 2011, kondisi mulai relatif stabil. Semua penghuni Lapas kembali berbaur dan ketegangan mulai reda.

Pengunjung Coba Kelabui Petugas Lapas Yogyakarta Simpan Pil Koplo di Betis, Malah Ketahuan

Lapas terbesar di Bali itu pun mulai menghitung kerugian yang ditimbulkan akibat rusuh di Lapas yang sudah kelebihan kapasitas itu.

Jumlah kerugian dari lima wisma yang dihancurkan saat kerusuhan pecah, beserta beberapa ruang lain seperti kantin dan musholla juga ruang Kalapas Kerobokan, diperkirakan mencapai Rp1 miliar.

Pelaku Ditangkap, Begini Modus Sopir Taksi Online Todong Penumpang Rp 100 Juta

"Kami sudah hitung kerugian yang ditimbulkan akibat kerusuhan. Dari hasil kalkulasi kami terhadap semua kerugian jumlahnya mencapai Rp1 miliar," kata Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Provinsi Bali, Taswem Tarib, saat dihubungi VIVAnews.com, Minggu 26 Juni 2011.

Jumlah itu terbilang wajar, kata Taswem, lantaran kerugian yang ditimbulkan secara material mencapai jumlah tersebut. Badan Narkotika Nasional (BNN), ujarnya, harus bertanggungjawab atas kerusuhan yang terjadi hingga menyebabkan Kalapas Kerobokan, Siswanto mengalami luka pada bagian kepala dan tangan. "Klaim kerugian akan kami ajukan kepada BNN," tegas Taswem.

Viral Jambret Bawa Kabur Mobil Patroli Polisi di Jaksel, Begini Kronologinya

Setali tiga uang, Kalapas Kerobokan, Siswanto, mengatakan hal yang sama. Ia menyebut BNN yang harus bertanggungjawab atas kerugian material. Sebab kerusuhan terjadi lantaran pihak BNN menyalahi prosedur tetap.

"Ya, yang pasti BNN yang harus bertanggungjawab atas kerugian itu," kata Siswanto.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sabtu dini hari, 25 Juni 2011, BNN mencari seorang napi Lapas Kerobokan, Riyadi, yang diduga terkait jaringan narkoba menyusul ditangkapnya satu orang di Jakarta. Saat rencana penangkapan itu dijalankan, rekan-rekan Riyadi sesama napi tak terima.

Tak ayal, kerusuhan pun pecah. Sekitar 500-an napi dari lima wisma, menyerang tim BNN dan berhasil merusak bangunan di lima wisma, yaitu Wisma Cempaka, Wisma Edelwis, Kamboja, Kebana dan Kendang Harum.

Para napi terus merangsek keluar wisma dan berhasil menghancurkan bangunan lainnya seperti kantin, musholla dan ruang Kalapas. Beberapa file juga dibakar oleh mereka. Dalam insiden itu, Kalapas Kerobokan dan Humas BNN menjadi korban pemukulan.

Laporan: Bobby Andalan | Bali

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya