Razia Ricuh, BNN Bantah Tak Koordinasi Lapas

Seorang penghuni sel berdiri di salah satu blok ruang sel Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)
Sumber :
  • ANTARA/Bhakti Pundhowo

VIVAnews - Badan Narkotika Nasional membantah tidak berkoordinasi dengan Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar, Bali saat melakukan razia yang berbuntut kerusuhan Sabtu dini hari 25 Juni 2011. Saat razia narkoba, petugas BNN sudah didampingi Kepala Lapas Siswanto.

"Yang pasti, BNN masuk ke Lapas sudah didampingi Kepala Lapas. Artinya, dengan didampingi itu pasti mereka sudah setuju," kata juru bicara BNN, Sumirat, dalam keterangan resmi di Kantor BNN, Jakarta Timur, Senin 27 Senin 2011.

Sumirat membantah tidak ada koordinasi antara petugas BNN saat akan memeriksa narapidana Agus Riyadi dengan petugas Lapas. Agus Riyadi, mantan anggota Detasemen Khusus 88 Polda Bali diduga terlibat dalam jaringan narkoba di dalam penjara.

Kericuhan dipicu saat rekan-rekan Riyadi menghalangi petugas. "Saat kami masuk, kami ditunjukkan tempat Riyadi yang berada di Blok H. Saat kami masuk ke Blok H, ternyata dia tidak ada," kata Sumirat.

Akhirnya, petugas menemukan Riyadi berada di sel rekannya. Saat itulah, rekan-rekan Riyadi menghalangi petugas BNN hingga terjadi kericuhan. Bahkan, Kepala Lapas Kerobokan Siswanto mengalami luka di kepala dan tangan.

Bagi BNN, mereka yang menghalangi petugas juga bisa dipidanakan. "Bagi orang yang menghalangi penyidikan, maka akan dikenakan pasal 138 Undang-Undang Narkotika tahun 2009 dengan ancaman pidana 7 tahun penjara dan denda Rp500 juta," jelas Sumirat.  (umi)

Alasan Citroen Masih Enggan Pasarkan Mobil Hybrid di Indonesia
Konferensi pers

Mutia Ayu Cerita Kedekatan Sang Putri dengan Marthino Lio Pemeran Glenn Fredly

Dalam kesempatan itu, Mutia juga bercerita bahwa putrinya dengan Glenn, Gewa saat ini memiliki hubungan yang akrab dengan Marthino Lio.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024