- Dewi Umaryati | VIVAnews
VIVAnews - Kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kerobokan, Denpasar, Bali akan dibahas Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakrat (DPR) dan Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia, siang ini, Senin 27 Juni 2011.
Demikian disampaikan anggota Komisi Hukum (Komisi III) DPR, Ruhut Sitompul. Menurut dia, sebenarnya agenda rapat hari ini hanya akan membahas program kerja Kemenkumham. Namun, besarnya kerusuhan di LP Kerobokan, membuat Komisi III perlu mendalaminya.
"Untuk pemberantasan narkoba aku maunya semua dari sudut pandang sama," kata Ruhut di gedung DPR, Jakarta.
Menurut dia, Polisi sudah menjelaskan kasus kerusuhan itu, demikian pula BNN dan pihak lapas. Namun, kata dia, sampai sekarang belum ada titik temu. "Mereka kan sama-sama pembantu presiden, juga mitra kerja kita," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Kericuhan di lapas itu bermula Sabtu dini hari, 25 Juni 2011. Saat itu Badan Narkotika Nasional mencari seorang napi di Lapas Kerobokan, Riyadi. Sekitar pukul 01.00 WITA dini hari.
Saat itu petugas BNN dan Lapas akan menuju sel Riyadi di Blok H. Tetapi, Riyadi tidak ditemukan dalam selnya. Dia berada di sel lain bersama temannya.
Saat Riyadi akan dibawa dan diperiksa, teman-teman satu selnya menolak. Kericuhan pecah. Kepala Lapas Siswanto mengalami luka di kepala dan tangan. Anggota BNN menjadi sasaran penyerangan. (eh)
Bukan Dibakar, Begini Cara Buktikan Keaslian Madu Murni
Perlu digarisbawahi bahwa hanya madu murni yang berkhasiat bagi kesehatan, bukan madu yang sudah dicampurkan dengan pengawet atau pemanis
