- Antara/ Yusran Uccang
VIVAnews - Ratusan pengungsi Aceh di Desa Sei Minyak, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, terlibat bentrok dengan Brimob Kepolisian Daerah Sumatera Utara. Pemicunya, warga tak mau direlokasi dari daerah yang mereka tinggali.
"Maka mereka (pemda dan dinas kehutanan) minta bantuan kepada polisi untuk melakukan relokasi, sampai di sana petugas dilempari batu," kata Kepala Polisi Daerah Sumatera Utara, Inspektur Jenderal Polisi Wisnu Amat Sastro saat dihubungi VIVAnews.com, Senin 27 Juni 2011.
Warga yang merupakan pengungsi dari Aceh itu menempati lahan Taman Nasional Gunung Leuser. Pemerintah berniat merelokasi warga karena merusak hutan dan dinas pemerintah daerah dan dinas kehutanan ingin menanam kembali daerah taman nasional yang rusak.
Warga memakai parang, batu, dan molotov sebagai senjata menghadapi Brimob yang bersenjata lengkap. Kerusuhan terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Bentrokan pecah saat dialog sengketa lahan gagal.
Namun saat ini, kondisi sudah terkendali. "Tapi saat ini sudah terkendali dan pasukan sudah ditarik semua," kata Wisnu.
Wisnu menambahkan, ada sekitar 1.200 anggota polisi yang bertugas di tempat kejadian, tapi warga terlalu banyak. Dia melanjutkan, akibat bentrokan itu tiga polisi dan dua warga mengalami luka-luka. (eh)