- Dewi Umaryati | VIVAnews
VIVAnews - Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bali, Taswem Tarib, meradang karena Badan Narkotika Nasional menyatakan ada pesta narkoba di Lapas Kelas II A Kerobokan, Denpasar, Bali, saat tim badan tersebut akan mencokok napi narkoba, Riyadi, Sabtu, dini hari lalu.
"Tolong didengarkan dengan baik. Tidak ada pesta narkoba di dalam Lapas seperti dituduhkan. Kalau memang ada yang bisa membuktikan tuduhan itu, silakan buka. Tetapi sekali lagi saya tegaskan, hal itu tidak ada," kata dia saat menggelar jumpa media di kantornya, Senin 27 Juni 2011.
Jika BNN memiliki bukti, berupa video, komunikasi via ponsel dan lain sebagainya, soal pesta narkoba itu, dia meminta badan tersebut segera membeberkannya, agar semua terungkap ke permukaan.
Taswem juga mempertanyakan mengapa Deputi Pemberantasan Narkoba, Brigjen Pol Benny Mammoto, yang saat itu mengaku memiliki bukti-bukti pesta narkoba dan judi, justru malah meninggalkan barang bukti tersebut. "Padahal itu penting, karena barang bukti. Tetapi kenapa ditinggal," tanyanya.
"Kalau terbukti ada pesta narkoba, saat ini juga saya akan copot Kalapas. Saya tidak pernah ragu, contoh saya sudah copot Karutan Bangli," tuturnya lagi.
Taswem menambahkan, jika kemudian ada napi atau petugas terlibat narkoba, jangan dikaitkan dengan institusi. "Itu perbuatan oknum, jangan kait-kaitan dengan institusi seolah ada image institusi Lapas bobrok," tuturnya serius.
Dia meminta agar semua pihak tidak saling menyalahkan institusi lainnya, apalagi saling menggugat sebab masing-masing institusi punya peran masing-masing. "Yang diperlukan adalah sinergi, fungsi boleh sama namun bagaimana saling sinergi untuk tujuan bersama."
Laporan: Bobby Andalan | Bali
Terpopuler: Pengakuan Shin Tae-yong ke Ernando, Kata Pelatih Australia Usai Dihajar Timnas Indonesia
Pengakuan Shin Tae-yong usai Ernando Ari berhasil menggagalkan tendangan penalti Australia dan jadi pahlawan kemenangan skuad Garuda Muda.
