Said Aqil Siradj:

"Gus Dur Belum Berhasil Selamatkan Zaenab"

Ketua Umum Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siroj.
Sumber :
  • VIVAnews/Irvan Beka

VIVAnews - Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj menegaskan, tidak mudah untuk menyelamatkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang terancam hukuman mati di Arab Saudi. Sebab, yang bisa menyelamatkan adalah maaf dari ahli waris.

"Bahkan, Gus Dur pun belum berhasil. Kasus Siti Zaenab itu hanya ditangguhkan sambil menunggu anaknya. Gus Dur waktu itu hanya menangguhkan," kata Said Aqil kepada VIVAnews.com.

Said Aqil menjelaskan, proses hukum di Arab Saudi memang berbeda dengan Indonesia. Jika orang membunuh, maka balasannya juga harus dibunuh. Meski ada maaf dari raja Arab Saudi, hal itu tidak berpengaruh karena yang memegang kendali adalah pihak keluarga.

Dia mencontohkan peristiwa pada tahun 25 Maret 1975. Raja Arab Saudi, Faisal bin Abdul-Aziz Al Saud, tewas setelah ditembak keponakannya, Pangeran Faisal Ibnu Musaed di Ibukota Riyadh. Transfusi darah dan pemompaan jantung yang dilakukan tim dokter gagal menyelamatkan nyawa Raja Faisal.

Raja Faisal terluka parah ketika Pangeran Musaed menembakkan tiga peluru dari jarak dekat dalam suatu audiensi kerajaan. Berdasarkan keterangan para saksi, sebelum menembak Pangeran Musaed menunggu kedatangan Raja Faisal di koridor sambil bercakap-cakap dengan sejumlah delegasi Kuwait.

Saat bertemu, Raja Faisal membungkuk untuk mencium  keponakannya itu. Namun Pangeran Musaed menarik sebuah pistol keluar dan menembak pamannya dari bawah dagu dan di telinga. Berita soal pembunuhan Raja Arab Saudi, Faisal bin Abdul-Aziz Al Saud selengkapnya, baca di sini.

"Waktu itu kalau membunuh ya di bunuh. Ponakannya juga dipancung. Siapa pun tidak bisa menghalangi hukum pancung, sekali pun itu raja yang meminta," ujar Said Aqil.

Karena itu, yang harus dilakukan pemerintah adalah mendampingin bagi TKI yang sedang diproses di pengadilan untuk mengungkap apakah benar TKI yang sedang diadili itu bersalah atau tidak. Sebab, jika sudah diputuskan bersalah, akan sulit.

"Di sana itu tidak ada LBH, LSM. Kalau sudah diputuskan akan dipancung ya sudah. Sulit untuk mempertimbangkan lagi," tegasnya. (eh)

Kemenkominfo Gelar Kegiatan Chip In "Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya"
Bule Amerika yang menganiaya pecalang di Bali ditangkap polisi

Aniaya Pecalang di Bali, Polisi Tangkap Dua Bule Amerika

Polisi menangkap dua turis asing berkewarganegaraan Amerika yang melakukan penganiayaan terhadap pecalang di Bali

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024