Migrant Care: Pemerintah Jangan Takut Saudi

Ilustrasi/Aksi protes perlindungan tenaga kerja wanita di luar negeri
Sumber :
  • VIVAnews/Siti Ruqoyah

VIVAnews - Eksekusi hukum pancung terhadap Ruyati Binti Satubi yang dilakukan tanpa pemberitahuan kepada pemerintah Indonesia, juga keluarga, memicu pemerintah menetapkan moratorium pengiriman tenaga kerja ke Arab Saudi. 

Di tengah negosiasi ulang untuk menjamin perlindungan TKI, Kerajaan Arab Saudi menyerang balik. Mereka memutuskan untuk menghentikan rekrutmen tenaga kerja informal dari Indonesia dan Filipina. Mulai Sabtu, 2 Juli 2011, tak ada lagi visa kerja yang bakal diterbitkan untuk mereka.

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Perindo Sampaikan 4 Sikap

Menanggapi itu, Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah mengatakan sikap Saudi adalah reaksi atas moratorium yang diputuskan Indonesia. "Itu ancaman. Yang dirugikan kita," kata Anis saat dihubungi VIVAnews.com, Kamis, 30 Juni 2011.

Menurut dia, pemerintah harus bersikap tegas, jangan takut, dan terlihat lemah. "Hentikan saja pengiriman tenaga kerja. Mereka nggak bisa semaunya saja," kata Anis. "Apalagi sekarang kita kan sudah memutuskan moratorium."

Soal apakah kebijakan Saudi itu bakal merugikan Indonesia, Anis mengatakan, "Efek pasti ada. Tapi kita jarang bicara HAM, hanya melulu soal ekonomi. Sudah saatnya pemerintah mengkalkulasi kebangkrutan HAM. Ini sudah tak bisa ditoleransi. Kebijakan Indonesia untuk moratorium sudah tepat."

Menurut Anis, pengiriman tenaga kerja bisa dialihkan ke negara-negara lain yang lebih menghargai HAM. "Kita masih moratorium dengan Yordania dan Kuwait, dengan Malaysia baru dicabut.Sangat penting mengidentifikasi negara-negara yang banyak melakukan pelanggaran HAM," tambah dia.

Alasan Saudi menghentikan impor TKI dari RI dan Filipina dipicu antara lain sejumlah tuntutan berkait proses rekrutmen yang diajukan dua negara.

Kebijakan drastis Saudi ini diumumkan juru bicara Kementerian Tenaga Kerja Saudi, Hattab Bin Saleh Al-Anzi. "Kementerian Tenaga Kerja akan menghentikan penerbitan bisa kerja bagi tenaga kerja domestik dari Indonesia mulai Sabtu, 2 Juli 2011," kata Al-Anzi seperti dimuat Arab News.

Sebagai gantinya, Saudi akan merekrut pekerja domestik dari negara lain seperti Kenya, Ethiopia, India, Nepal, Sri Lanka, dan Banglades. (kd)

Peringati Hari Kartini, Peran Perempuan dalam Industri 4.0 Jadi Sorotan di Hannover Messe 2024
Ilustrasi sosial media

Menyelami Dampak Negatif FOMO pada Pengguna Media Sosial

Fenomena FOMO, yang ditandai oleh perasaan tidak nyaman karena merasa tertinggal dalam hal-hal tertentu, menjadi perhatian dalam diskusi.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024