- ANTARA/Andika Wahyu
VIVAnews - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie mengaku heran isu Muhammad Nazaruddin yang terus digoreng. Menurutnya, banyak kasus lain yang lebih besar, yang tersangka atau narapidananya juga berada di luar negeri.
"Kenapa Nazaruddin ini menarik. Padahal yang nggak pulang-pulang itu banyak lho," kata Marzuki di DPR, Kamis 30 Juni 2011.
Menurut Marzuki, Nazaruddin merupakan tokoh yang baru bergabung di Demokrat. Menurutnya, Nazar baru bergabung dengan partainya pada 2007.
"Setahu saya Nazar itu masuk Demokrat baru 2007. Usai kongres 2005, di tengah jalan, ada reposisi kepengurusan, dia masuk jadi wakil bendahara," kata Marzuki.
Karir Nazar di partai tergolong cepat. Pasca kongres 2010, dia menjadi Bendahara Umum. Meski, setelah kasus yang melilitnya bergulir Nazar dicopot dari jabatan itu.
Kini, Nazar berada di Singapura. Dari negeri singa itu, dia melemparkan bola panas ke partai yang telah menjadikannya anggota DPR melalui pemilu 2009 lalu.
Pengacara Nazar, OC Kaligis menyatakan, Nazar siap mengungkap rahasia besar Demokrat. Menurut OC, bila hal itu diungkap bisa membuat Demokrat runtuh.
Namun, Marzuki menanggapi dingin hal itu. "Kalau ada buktinya bagus, tinggal bersih-bersih kita. Nggak pusing kita. Cuma, kalau ngomong gitu kan poilitisnya nggak baik. Seolah yang di dalam rampok semua," kata Marzuki.
Mengahadapi persoalan itu, jajaran Dewan Pembina Partai tidak tinggal diam. Menurut Marzuki, Dewan Pembina selalu memberi masukan pada jajaran DPP agar bisa keluar dari kemelut itu.
"Apa yang dibicarakan dewan pembina itu disampaikan pada DPP tidak pada umum. Dewan pembina itu memberikan arahan, artinya pembinaan lah," kata Marzuki. (sj)
CIti Gandeng Occam Genjot Kinerja Komunikasi
Occam menawarkan kemampuan dan fleksibilitas yang diperlukan untuk memastikan eksekusi program CIti yang efektif dan efisien.
