- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Mantan Hakim Konstitusi, Arsyad Sanusi menuding kesaksian para staf Mahkamah Konstitusi (MK) di hadapan Panitia Kerja Mafia Pemilu DPR telah membunuh karekter diri dan keluarganya. "Itu merupakan pembunuhan karakter bagi saya yang menyebutkan tidak ada kaitannya," kata Arsyad di Mabes Polri, Jakarta, Jum'at, 1 Juli 2011.
Dalam rapat dengar pendapat Panja Mafia Pemilu DPR dan staf MK, Kamis (30/6) kemarin, terungkap kalau Cakra adalah putera Arsyad. Dia diduga terlibat menjadi perantara calon legislatif yang sedang berperkara di MK 2009 silam. Keterangan itu disampaikan oleh Muhammad Faiz yang menjabat sebagai panitera pengganti di MK.
Namun, Arsyad tidak menampik jika Cakra adalah anaknya. Menurut Arsyad, apa yang dikatakan para saksi MK di hadapan Panja Mafia Pemilu itu tak benar. "Iya dia putra saya tapi tidak ada kaitannya," kata Arsyad.
Hari ini, Arsyad bersama putrinya Nesyawanti diperiksa disekitar 8 Jam, mereka keluar sekitar pukul 16.45 WIB dan memilih menghindar dari wartawan dengan keluar melalui pintu samping Bareskrim Mabes Polri dengan mobil Toyota Fortuner hitam.