Karsih Dipancung atau Protes Suami Poligami?

Ilustrasi/Aksi protes perlindungan tenaga kerja wanita di luar negeri
Sumber :
  • VIVAnews/Siti Ruqoyah

VIVAnews -- Semangkuk mie yang dihidangkan pada anak majikan membawa Karsih Binti Ocin, ke algojo pancung. Ia dituduh meracuni korban hingga tewas.

Hari ini keluarganya datang dari Karawang, Jawa Barat, mengadu ke Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Keluarga kehilangan kabar Karsih, tak diketahui, apakah ia sudah dipancung atau belum. “Saya tidak tahu dimana sekarang Karsih,” kata Acah, Ibu Karsih, lirih, Senin 4 Juli 2011. Pihak keluarga memohon pemerintah untuk membawa pulang Karsih.

Ungkit Panasnya Debat di Pilpres 2024, Prabowo: Tapi Kita Tetap Satu Keluarga

Menanggapi laporan itu, Kepala BNP2TKI, Jumhur Hidayat mengatakan, hingga hari ini belum bisa dipastikan nasib Karsih. Ia memastikan Karsih tidak terdaftar dalam TKI yang tersangkut masalah hukum. “Namanya tidak ada,” kata dia.

Terkait Karsih, yang menurut aduan dari pihak keluarga tidak pernah menghubungi,  Jumhur, teringat dengan kasus serupa pada tahun 2008. Ceritanya, TKI tersebut tidak mau menghubungi keluarga karena kecewa dengan keputusan keluarga yang memperbolehkan suaminya menikah lagi. "Ada yang menarik, hampir mirip, tapi saat itu (2008) TKI kita dalam kondisi yang baik-baik saja," paparnya. Bahkan kasus tahun 2008, pihak pengguna jasa dengan TKI tersebut malah mendatangi ke KBRI dan membantah kabar yang menyatakan bahwa TKI tersebut sedang tertimpa masalah hukum.

Apakah kasus tahun 2008 itu adalah kasus Karsih? Jumhur menyatakan akan mengkonfirmasi ulang data yang ada. Dia berharap Karsih belum meninggal dan dalam kondisi yang baik-baik saja. "Biasanya, kalau ada TKI yang meninggal pemerintah akan dihubungi," jelasnya.

Untuk diketahui, Karsih mengadu hidup ke Arab Saudi 13 tahun silam. Sekitar tahun 1998-1999.  Selama 8 tahun pertama, tak ada kabar buruk darinya. Tapi tahun 2007 dia tiba-tiba menghubungi ibunya di Karawang. "Mak, saya mau dihukum pancung," kata juru bicara keluarga, Subarna menirukan.

Hukuman pancung itu bermula ketika suatu hari Karsih menyediakan tiga mangkuk mie kepada majikan dan keluarganya. Dari tiga mangkuk itu, salah satunya dihidangkan untuk anak majikan.

Setelah menyantap mie yang disajikan, anak majikan itu mengalami gejala-gejala seperti keracunan. Lalu meninggal.
 
Sampai saat ini, di Arab Saudi masih ada 26 TKI yang tersangkut masalah hukum, 9 di antaranya sudah dibebaskan, 6 masih proses pembayaran denda, 1 masih dalam proses mahkamah agung, 3 lainnnya sudah dipulangkan. (eh)

Sejumlah pengendara kendaraan bermotor mengalami kemacetan lalu lintas di Tol Dalam Kota dan Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta, Senin (18/5/2020).

8 Negara dengan Penurunan Tercepat di Asia

Seringkali, negara di Asia mengalami fluktuasi yang signifikan dalam berbagai indikator kunci seperti pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan stabilitas politik.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024