- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Polisi Ito Sumardi membantah keras menerima dana dari mantan Bendahara Umum Demokrat Muhammad Nazaruddin. Meski demikian, Ito mengaku mengenal Nazaruddin dan adik sepupunya, M Natsir.
"Terus terang saja saya kenal dengan Nazar 1,5 tahun, pada saat ketemu di sini, saat Komisi III datang," kata Ito Sumardi di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 4 Juli 2011.
Saat itu, Nazaruddin masih menjabat anggota Komisi III Bidang Hukum DPR. Tapi saat kasus-kasus yang mendera Nazaruddin mencuat, yang bersangkutan dipindah ke Komisi VII Bidang Energi DPR.
Selain mengenal Nazaruddin sejak 1,5 tahun lalu, Ito mengaku juga mengenal M Natsir, adik sepupu Nazaruddin yang juga politisi Demokrat. M Natsir kini duduk di Komisi III menggantikan Nazar.
Perkenalan Ito dengan M Natsir berlangsung saat Ito masih bertugas di Riau, saat menjabat Kapolda Riau. "Tapi dengan adiknya beliau Pak Natsir itukenal sama-sama di Riau," jelas Ito.
Ito menekankan bahwa sebagai pribadi, hubungan dirinya dengan Nazaruddin dan M Natsir tidak ada masalah. "Tapi kalau untuk kasus beliau bisa mengatur polisi 'gini-gini' saya kira tidak," kata Ito.
Saat ini, Nazaruddin sudah menjadi tersangka dugaan suap dalam proyek pembangunan Wisma Atlet Sea Games di Palembang, Sumatera Selatan, di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Nazaruddin dijerat dengan pasal suap.
Selain kasus di Kemenpora, Nazaruddin juga menjadi saksi dalam kasus pengadaan barang di Kementerian Pendidikan Nasional senilai Rp142 miliar tahun 2007. Selain itu, nama Nazaruddin juga mencuat dalam kasus dugaan suap Sekjen Mahkamah Konstitusi Janedjri Gaffar.
Dalam kasus-kasus ini, Nazaruddin dalam keterangan kepada VIVAnews.com lewat pesan BlackBerry Messenger, sudah membantah keras. "Kalau kasus ini disidik Polri, kami akan beritahu KPK. Kalau KPK menangani, ya silakan," tegas Ito. (umi)