VIVAnews - Jenazah Zainuddin MZ telah selesai disalatkan di Masjid Jami Fajrul Islam, tidak jauh dari rumah duka. Ratusan pelayat dan sejumlah kerabat terlihat menyesaki masjid tempat 'Kiai Sejuta Umat' itu disemayamkan.
Selain ratusan warga yang berusaha masuk ke dalam masjid untuk ikut mendoakan, terlihat pula sejumlah tokoh yang hadir. Seperti mantan Ketua MK, Jimly Asshidiqie, AM Fatwa, dan Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar.
Rhoma Irama, sahabat dekat Zainuddin, menyampaikan sambutan dan pesan terakhir almarhum setelah prosesi salat jenazah. Dengan suara berat dan meneteskan air mata, Rhoma menyampaikan sejumlah pesan dari sang kiai.
Sebelum meninggal, lanjutnya, Zainuddin sempat menyampaikan rasa prihatinnya kepada umat Islam, terutama kelompok Islam eksklusif yang saling mengkafirkan satu sama lain.
"Dia juga mengatakan kepada saya, agar komponen umat Islam tidak arogan dan menghormati sesama muslim. Ini agar islam berjaya," katanya.
Sementara sahabat lain dari Zainuddin, Ustad Jefri, juga menyampaikan rasa dukanya karena kehilangan guru yang memiliki kelapangan hati dan orator ulung bagi umat Islam.
"Beliau pernah berpesan, saat ini masanya saya untuk maju, ayah sudah capai dan lelah. Kalimat itu menjadi isyarat dan inilah yang terjadi dan beliau lebih dulu meninggalkan kita," kata Ustad Jefri.
Fikri, anak pertama Zainuddin MZ, dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan rasa terima kasihnya, kepada seluruh masyarakat dan memohon maaf kepada seluruh umat untuk orangtuanya.
PDIP Bisa jadi Oposisi, Bantu Pemerintah Mengkoreksi Bukan Saling Berhadapan
Sikap politik PDIP yang saat ini ditunggu-tunggu, apakah memilih menjadi oposisi dari pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, atau ikut masuk di dalamnya.
