- ANTARA/Regina Safri
VIVAnews - Pemerintah akan mengumumkan produk susu formula yang telah diteliti. Namun, produk susu yang diumumkan itu bukan hasil penelitian Institut Pertanian Bogor (IPB) yang diduga mengandung bakteri enterobacter sakazakii.
Demikian disampaikan oleh Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih di Jakarta, Rabu 6 Juli 2011.
"Bukan yang IPB. Nanti yang diumumkan adalah yang kita periksa sekarang," kata Endang.
Menurut dia, pemerintah melakukan pemeriksaan ulang terhadap semua produk susu formula yang beredar di Indonesia sejak April lalu. Penelitian ulang ini rencananya akan diumumkan pada 8 Juli mendatang. "Kita kan sudah janji akan mengecek semua (produk susu) yang beredar sekarang. Kalau yang IPB punya itu kan lain, itu penelitian, nggak tahu saya," kata dia.
Dia mengatakan, langkah ini merupakan tindak lanjut dari tuntutan masyarakat dan DPR untuk melakukan pemeriksaan susu formula di Indonesia. "Kita akan menjelaskan apa yang kita lakukan tahun ini. Setelah rapat dengan DPR, apa yang diperintahkan, diminta, dan diharapkan itu, kita akan ceritakan," kata dia.
"Merk apa saja yang kita periksa kita akan kasih tahu semua dan hasilnya bagaimana," tambah Endang.
Kasus susu berbakteri pernah masuk ke pengadilan. Seorang pengacara, David ML Tobing menggugat menteri kesehatan ke pengadilan agar mengumumkan daftar merk susu yang diduga mengandung bakteri sebagaiumana hasil penelitian IPB. Gugatan itu dikabulkan pengadilan yang kemudian memerintahkan pengumuman produk berbahaya ini.
Namun, Kementerian Kesehatan menolak perintah tersebut. Tak hanya itu, IPB juga menolak mengumumkan daftar merk susu yang berbahaya tersebut. (sj)