Impor Sapi

"Australia yang Memulai, Dia yang Mengakhiri"

Sapi di Manado
Sumber :
  • Wikimedia Commons

VIVAnews -- Pemerintah Australia akhirnya mencabut larangan pengiriman sapi ke Indonesia. Syaratnya, tidak ada lagi kekerasan terhadap sapi asal Australia tersebut.

Menanggapi hal itu, Menteri Pertanian, Suswono mengatakan pencabutan tersebut merupakan wewenang Australia. "Itu persoalan Australia sendiri ya, jadi dia yang memulai dia yang mengakhiri, " kata dia di Kantor Presiden, Kamis 7 Juli 2011

Suswono memastikan kebijakan pemerintah Indonesia tidak ada perubahan. Pemerintah, kata dia, tetap membuka impor untuk sapi jenis bakalan. Alasan Suswono, sapi bakalan tersebut membawa keuntungan lebih karena bisa menciptakan lapangan pekerjaan. "Soal sumbernya (impor) dari mana tentu saja kami serahkan, itu kan bussines to bussines," ujarnya

Suswono mengatakan, setelah dilakukan pengecekan terhadap rumah potong hewan di Indonesia, tidak ditemukan kekerasan seperti yang ditunjukkan di rekaman yang ditayangkan ABC's Four Corners -- di mana sapi Australia disiksa di rumah jagal. Terutama di Nusa Tenggara Barat (NTB). "Misal dua rumah potong di NTB, di NTB tidak ada sapi Australia dipotong di sana," kata dia

Suswono menegaskan, Indonesia sendiri sebenarnya tidak terpengaruh dengan penghentian Sapi Australia tersebut. Menurut dia, data sensus sapi sekarang ini bisa menuju swasembada daging sapi 2014.

Sementara untuk kebutuhan daging sapi menjelang lebaran, Suswono menjelaskan, saat ini persediaan mencukupi. "Kalau ada kenaikan harga itu permainan pedagang," kata dia

Kepala Badan Pusat Statistik, Rusman Heriawan mengatakan, untuk sensus sapi  jumlah coverage  adalah 99,8%. Jumlah tersebut, kata dia, hanya  50 desa yang belum masuk. Sejauh ini, kata dia, di Indonesia terdapat 14,43 juta sapi potong, kerbau 1,27 juta, dan sapi perah 574 ribu.

Kata Rusman, itu menandakan 90% pemenuhan kebutuhan daging sapi dipenuhi dari sapi lokal sementara sisana 10% dari impor. "Kita belum pada  swasembada utuh, perlu ada tambahan," kata dia.

Anak Ungkap Kondisi Terkini Tukul Arwana
Pemimpin Redaksi tvOnenews.com, Ecep Suwardaniyasa Muslimin

Pemred tvOnenews.com, Jurnalis Pertama Indonesia Peraih Six Star World Marathon

Pemimpin Redaksi (pemred) tvOnenews.com, Ecep Suwardaniyasa Muslimin menjadi jurnalis Indonesia pertama yang raih Six Star Marathon usai menyelesaikan rangkaian.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024