- Situs Interpol Internasional
VIVAnews – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas mengaku tidak terpengaruh dengan isi pesan yang disampaikan tersangka kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games Muhammad Nazarudin, melalui Blackberry Messenger (BBM). Pesan melalui BBM ini kerap disampaikan Nazaruddin kepada wartawan.
KPK, menurut Busyro, tidak terpengaruh untuk menetapkan tersangka lain yang disebut Nazaruddin ikut terlibat.
"Jadi intinya, keterangan yang bersangkutan (Nazaruddin) dari luar negeri itu tidak bisa dipertanggungjawabkan," kata Ketua KPK, Busyro Muqoddas, saat dihubungi di Jakarta, Senin, 11 Juli 2011.
Menurut Busyro, sebaiknya Nazaruddin menjelaskan langsung segala informasi yang dia tahu terkait keterlibatan sejumlah pihak dalam kasus suap di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Caranya, dengan datang dan berbicara kepada penyidik di kantor KPK, Jakarta.
Busyro mengatakan KPK menjamin pemeriksaan nanti lepas dari segala macam diskriminasi dan kepentingan politik. KPK, kata Busyro, hanya fokus menangani perkara hukum. "Saya jamin itu kalau dia datang langsung," ujar Busryo.
Sebagaimana diketahui, melalui pesan BBM-nya Nazaruddin menyebut sejumlah nama yang diduga ikut menikmati aliran dana suap. Yaitu, ia menyebutkan ada uang Rp 9 miliar yang diserahkan oleh Sesmenpora ke anggota DPR yang diantarkan oleh Paul.
Kemudian Paul menyerahkan uang itu ke I Wayan Koster. Wayan Koster kemudian menyerahkan uang itu ke Anggelina Sondakh dan Mirwan Amir sebesar Rp8 miliar.
Uang Rp8 miliar itu kemudian dibagikan ke pimpinan Badan Anggaran DPR yang lain. Mirwan Amir kemudian menyerahkan ke Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum Rp 2 miliar dan Menpora Andi Malarangeng Rp 4 miliar.
Putri Anne Blak-blakan Belum Bisa Move On dari Arya Saloka?
Putri Anne mendapat pertanyaan dari pengguna instagram tentang tips untuk bisa move on.
