- ANTARA/Adnan Muthalib
VIVAnews - Memperingati Hari Kelahiran ke-85, Nahdlatul Ulama mengundang para sufi. Sebanyak 65 sufi diundang dalam perayaan Harlah NU.
"Rencananya akan dihadiri para sufi dari 22 negara dan 43 tarekat dari dalam negeri," kata Ketua PB NU, Said Agil Siradj di Jakarta, Rabu 13 Juli 2011.
Menurut Said, diundangnya para sufi ini bukan tanpa alasan. Sufi, kata dia, memiliki peran yang sangat penting dalam setiap perkembangan zaman. "Terus terang saja era globalisasi saat ini lebih butuh nilai sufistik," kata dia.
Said mencontohkan konflik yang terjadi di Timur Tengah saat ini merupakan bentuk hilangnya sikap moderat, balance, dan toleransi.
NU, kata Said, juga akan ikut aktif dalam usaha mendamaikan konflik di Afghanistan. Pertemuan itu, akan digelar pada 19-20 Juli mendatang. "Ada pertemuan perdamaian kelompok-kelompok bertikai dari Afganistan," kata dia.
Menurut dia, PBB dan Amerika Serikat sudah tak mampu lagi mendamaikan konflik Afghanistan ini. "Di sana ada konflik mazhab, suku. Ada konflik politik pengaruh Soviet, Amerika, ada juga konflik bisnis ganja," kata Said.
Puncak Peringatan Hari Lahir NU, rencananya digelar pada 17 Juli 2011 mendatang. Said menambahkan, masa NU yang datang diperkirakan berjumlah 120.000 orang. Selain itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri juga dijadwalkan memberikan sambutan. (umi)