Mantan Hakim MK Arsyad: Saya Patuh pada Hukum

Arsyad Sanusi
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Mantan Hakim Mahkamah Konstitusi, Arsyad Sanusi, memenuhi panggilan polisi. Arsyad yang didampingi putrinya, Neshawati, menghindari kejaran wartawan yang sudah menunggu di Markas Besar Polri.

Arsyad dan Neshawati yang menumpang mobil Mitsubishi Pajero dengan nomor polisi B 44 MAS, tiba di gedung Badan Reserse dan Kriminal Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, sekitar pukul 08.55 WIB, Jumat 15 Juli 2011.

Melihat kerumunan wartawan di depan gedung Bareskrim Polri, Arsyad dan Neshawati menghindar. Keduanya mencoba masuk lewat pintu samping. Aksi Arsyad dan Neshawati yang lewat pintu samping ini diprotes sejumlah wartawan.

Sedianya, para saksi dan tersangka kasus apapun harus melalui pintu utama. Menanggapi protese para pekerja media itu akhirnya penyidik bersedia 'rekonstruksi ulang' kedatangan Arsyad dan putrinya. Keduanya akhirnya mengulang kembali masuk melalui pintu utama Bareskrim.

Arsyad yang mengenakan jas hitam ini tak mau banyak berkomentar saat dicecar sejumlah pertanyaan. "Alhamdulilah, saya serahkan kepada tim penyidik, saya hamba Allah dan patuh pada hukum," kata Arsyad.

Kaesang: Walaupun PSI Belum Bisa Masuk Senayan, Enggak Masalah

Arsyad dikaitkan dengan kasus surat palsu terkait penetapan Dewi Yasin Limpo sebagai anggota DPR dari Sulawesi Selatan. Yang juga menyeret nama Andi Nurpati, mantan anggota Komisi Pemilihan Umum yang juga politisi Partai Demokrat. (Baca bantahan Andi Nurpati di sini).

Sebelumnya, Arsyad membantah pernyataan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan Sekjen Djanedjri M Gaffar, yang menyatakan konsep surat palsu dibuat di rumahnya.

Ia menegaskan tak tahu menahu adanya surat palsu terkait penetapan Dewi Yasin Limpo sebagai anggota DPR dari Sulawesi Selatan. Arsyad menuding isu ini digelontorkan untuk mengalihkan kasus dugaan suap Sekjen MK, Djanedjri M Gaffar. (umi)

Ilustrasi video mesum

Geger Video Mesum Napi Narkoba dengan Wanita di Ruangan Lapas, Lagi Diusut Kemenkumham

Sebuah video diduga warga binaan atau narapidana di sebuah lembaga pemasyarakatan (lapas) merekam adegan mesum bersama seorang perempuan di sebuah ruangan lapas. 

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024