- Polri
VIVAnews - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyaad Mbai memastikan bahwa buronan teroris Umar Petek akan dikembalikan ke Indonesia.
"Dia pasti dideportasi, Pakistan pasti mengembalikan (Umar Patek) karena dia warga negara Indonesia," kata Ansyaad Mbai di Markas Besar Polri, Selasa 19 Juli 2011.
Ansyaad menambahkan, dalam pengembalian Umar Patek ke Indonesia saat ini masih dalam proses goverment to goverment. "Dia warga negara kita, tapi kan ada prosedur," kata dia.
Ansyaad menambahkan, keterlibatan Umar Patek dalam Bom Bali I yang menewaskan lebih dari 200 orang itu sebelum dikeluarkannya Undang-Undang Anti Terorisme. Lalu bagaimana menjerat Umar Patek?
"Kan sudah ada putusan Mahkamah Konstitusi bahwa Undang-Undang antiteror tidak berlaku surut. Kalau tidak berlaku Undang-Undang terorisme bukan berarti dia bebas. Kan ada KUHP, kan ada UU Darurat tentang Bahan Peledak," kata Ansyaad.
Untuk diketahui, merakit bom dan menembak dengan jitu adalah keahlian keturunan Arab-Jawa ini. Bahkan, keahliannya membuat bom bisa melebihi sang maestro pembuat bom di kalangan teroris, Dr Azahari.
Sebelumnya, seorang pejabat Filipina mengaku aparat intelijen Pakistan telah menanyakan, apakah Filipina mau mengambil alih Patek -- yang bersembunyi di Filipina Selatan selama bertahun-tahun.
Seperti dimuat AP, dua pejabat keamanan Filipina juga menyebut, intelijen Pakistan juga menawarkan hal serupa pada Indonesia, tanah air Patek.
Untuk diketahui, Patek adalah buron empat negara: Indonesia, Filipina, Australia, dan Amerika Serikat. AS bahkan menghargai kepalanya US$1 juta. (umi)
Ajak Bernostalgia, Dewa 19 hingga Reza Artamevia Guncang Panggung Soul Intimate Concert 2.0
Dewa 19, Reza Artamevia dan Maliq & D'Essentials hibur penonton dengan deretan hits ngetop di panggung Soul Intimate Concert 2.0.
