- ANTARA/Abdullah
VIVAnews - Pimpinan Pondok Pesantren Umar Bin Khatab di Bima, Nusa Tenggara Barat, Abrori, ternyata sudah lama menjadi target Detasemen Khusus 88.
Abrori merupakan anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) kelompok Poso. Kelompok ini melakukan penyerangan petugas kepolisian di depan Kantor BCA Palu, Sulawesi Tengah, pada 25 Mei 2011.
"Abrori sudah teridentifikasi sejak penyerangan di Palu," kata Kepala Badan Penanggulangan Terorisme, Ansyaad Mbai, di Mabes Polri, Senin, 19 Juli 2011.
Arsyaad mengungkapkan, jaringan Poso dan Ambon merupakan jaringan yang saling berkaitan sejak dulu. Saat ini, menurut Ansyaad, jaringan ini mulai kesulitan melakukan kegiatan-kegiatan, termasuk operasi teror seperti dulu.
"Jadi dalam skala-skala kecil, target orang-perorang," kata Ansyaad.
Kendati penyerangan minim dan targetnya lebih kecil, namun kelompok ini perlu diberantas. Ansyaad mengatakan, yang mengerikan adalah semangat radikal yang masih banyak tersebar di Indonesia.
"Kalau kita lihat seperti Abrori, memiliki jaringan di Poso dan Palu. Mereka selalu memanfaatkan pesantren untuk merekrut anak-anak yang tidak tahu-menahu dengan menggunakan dalil agama," ujarnya.
Ansyaad menambahkan, sejak dulu Bima sudah masuk dalam jaringan teroris. Arsyaad mencontohkan, pada saat bom di depan Kedutaan Besar Filipina yang terjadi pada 1 Agustus 2000, pelakunya adalah Jafar.
Ayah Jafar, kata Ansyaad, juga merupakan anggota jaringan terorisme, bukan saja di satu tempat tapi di banyak tempat. Diantaranya, di Sulawesi, Bima, Jawa keseluruhan, dan Sumatera.
"Dari dulu yang mau membunuh Presiden Soekarno, yang pake granat, itu ayahnya Jafar," kata Ansyaad. Upaya pembunuhan Presiden Soekarno tahun 1957 ini dikenal dengan Peristiwa Cikini. (adi)
Feline Lower Urinary Tract Disease: All Cat Lovers Need to Know
Feline lower urinary tract disease (FLUTD) is a term that refers to several conditions affecting your cat’s lower urinary tract, including the urethra (a thin tube that c
