Cara Wapres Kelola Perbatasan Negara

Pansus Century: Boediono
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Wakil Presiden Boediono punya strategi khusus dalam menjaga dan mengelola batas wilayah negara. Pendekatan yang dinilai paling jitu dan menyentuh masyarakat perbatasan adalah dengan pendekatan kesejahteraan warga setempat.

"Pendekatan menjaga perbatasan yang paling handal dan paling murah adalah dengan pendekatan human settlement (pemukiman), manusia yang tinggal disana," kata Boediono.

Dewas KPK Gelar Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei terkait Dugaan Penyalahgunaan Wewenang

Hal itu disampaikan Boediono dalam sambutan pembukaan Rapat Kerja anggota Badan Nasional Pengelola Perbatasan dan Lokakarya Nasional Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan, di Istana Wapres, Jakarta, Rabu 20 Juli 2011.

Biaya dengan pendekatan human settlement pun menurut Boediono memiliki efisiensi anggaran yang lebih murah. "Di situlah akar pertahanan dari negara. Manusia yang tinggal di situ," kata dia.

Boediono mengatakan, ada tiga perbatasan darat dan 10 perbatasan laut yang melingkari Indonesia. Dari tiga perbatasan darat itu, perlu dibuat human settlement yang berkelanjutan.

"Ada manusia dan ada basis ekonomi yang sustainable (berkelanjutan). Jadi tidak memerlukan dukungan banyak dari luar. Bagaimana membangun human settlement yang sustainable di Kalimantan, Papua dan Timor Timur," kata Boediono.

Selain pendekatan kesejahteraan masyarakat, Boediono juga menuturkan betapa pentingnya pendekatan keamanan militer. Namun, jika pertahanan keamanan militer dilakukan secara teknis, maka biayanya cukup mahal.

Menurut Boediono, network human settlement untuk membatasi perbatasan, harus ada sistem di TNI yang berkaitan dengan human settlement. "Jadi ini penunjang, harus ada infrastuktur ekonomi masyarakat dan juga untuk militer," ungkap Boediono. "Dua-duanya harus dilakukan. Tapi yang paling murah human settlement."

Sementara, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang juga sebagai Ketua BNPP menyambut baik usulan Wakil Presiden Boediono. Gamawan menilai peningkatan sumberdaya manusia di perbatasan perlu dilakukan.

"Kalau masyarakat di perbatasan itu merasa sejahtera, bahagia, sudah aman perbatasan kita itu. Membuat bahagia, sejahtera itu tugas kita," kata Gamawan. (umi)

Neta L

Neta Pamer Mobil SUV Baru Rp200 Jutaan

Neta, pabrikan mobil listrik asal China, memperkenalkan empat model Neta L di pasar domestiknya. SUV berdesain modern ini menarik perhatian dengan teknologi canggih dan j

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024